KERASULAN
MUHAMMAD DALAM BIBLE (bukti 1,2 , 3)
Penganut
agama Kristian hari ini tidak mengakui sesudah Nabi
Isa akan lahir seorang lagi nabi dan nabi itu bernama Muhammad.
Perkara ini sebenarnya sudah dinyatakan oleh Bible berdasarkan bukti-bukti
yang nyata.
BUKTI SATU: Perkataan
Mahamuddim di dalam Bible
Di dalam Holy Bible pada buku
Song of Solomon (Kidung Agung) bab 5 ayat 16 disebut:
His voice and speech are
exceedingly sweet; yes,
he is altogether lovely.
This is my beloved, and this
is my friend,
O daughters of Jerusalem!
Terjemahannya mengikut Bible
Indonesia; Al-Kitab (2002) terbitan Lembaga Al-Kitab Indonesia adalah:
Kata-katanya manis
semata-mata,
segala sesuatu padanya
menarik.
Demikianlah kekasihku,
demikianlah temanku,
hai putri-putri Yerusalem!
Kidung Agung 5:16
Perkataan “he is altogether
lovely” yang terdapat di dalam Bible merupakan terjemahan daripada
perkataan Mahamuddim dalam bahasa Hebrew, iaitu bahasa
Yahudi. Perkataan asalnya; “Hikko mamittakim kami kullo mahamuddim
zehdodeh wa zahrae bayna Yurusalem”. Perkataan “im” dalam bahasa Yahudi
melambangkan kemuliaan dan penghormatan.
Contohnya,
perkataan Elohim, Eloh yang membawa arti “Tuhan”
manakala im berarti “Yang Maha Mulia”. Justru, Elohim
berarti Tuhan Yang Maha Mulia. Apabila kaidah yang sama digunakan
terhadap perkataan Mahamuddim, ia membawa arti “ Mahamad yang mulia” atau
“ Mahamad yang terpuji”. Maksud ini sesuai dengan nama Muhammad karena
perkataan Muhammad bermaksud “dia yang terpuji”.
BUKTI DUA: Istilah Himdah,
Shalom dan Periclytos
Di dalam kitab Perjanjian
Lama buku Hagai bab 2 ayat 7 hingga 10 disebut:
For thus says the Lord of
hosts: Yet once more, in a little
while, I will shake and make
tremble the [starry] heavens, the earth, the
sea, and the dry land;
And I will shake all nations
and the desire and the precious
things of all nations shall
come in,
and I will fill this house
with splendor, says the Lord of hosts.
The silver is Mine and the
gold is Mine, says the Lord of hosts.
The latter glory of this
house shall be greater than the
former, says the Lord of
hosts; and in this place will I give peace and
prosperity, says the Lord of
hosts.
Terjemahannya mengikut Bible
Indonesia; Al-Kitab (2002) terbitan Lembaga Al-Kitab Indonesia adalah:
Sebab beginilah firman TUHAN
semesta alam: Sedikit waktu
lagi maka Aku akan
menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
Aku akan menggoncangkan
segala bangsa, sehingga
barang yang indah-indah
kepunyaan segala bangsa datang mengalir,
maka Aku akan memenuhi Rumah
ini dengan kemegahan, firman
TUHAN semesta alam.
Kepunyaan-Kulah perak dan
kepunyaan-Kulah emas,
demikianlah firman TUHAN
semesta alam.
Adapun Rumah ini,
kemegahannya yang kemudian akan
melebihi kemegahannya yang
semula, firman TUHAN semesta alam, dan
di tempat ini Aku akan
memberi damai sejahtera, demikianlah firman
TUHAN semesta alam.”
Hagai 2:7-10
Di dalam Bible versi
terjemahan Inggris, perkataan desire dan peace berasal daripada
perkataan-perkataan asal bahasa Yahudi yaitu Himdah dan Shalom. Manakala
terjemahan Bible versi Indonesia pula menterjemahkannya sebagai “barang
yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang” dan “damai sejahtera”.
Himdah dalam bahasa Arab
berasal daripada huruf-huruf Ha-Ma-Da dan ini sesuai dengan huruf-huruf asal
bagi nama Ahmad dan Muhammad . Shalom pula sesuai dengan
perkataan Arab Salama yang melahirkan perkataan Islamم. Islam membawa maksud damai dan sejahtera.
Bible Indonesia, Al-Kitab
menggunakan kedua-dua perkataan ini bagi menterjemahkan perkataan
Shalom. Sebagai contoh, perkataan Shalom juga digunakan oleh nabi Isa
as ketika bertemu dengan sahabat baginda sebagaimana dirangkumkan
di dalam Perjanjian Baru, Injil Lukas bab 24 ayat 36:
Dan sementara mereka
bercakap-cakap tentang hal-hal itu,
Yesus tiba-tiba berdiri di
tengah-tengah mereka dan berkata kepada
mereka:” Shalom alaykum!”
(Damai sejahtera bagi kamu!)
Shalom alaykum yang membawa
erti “Damai sejahtera bagi kamu”. Perkataan nabi Isa as ini sama
sebagaimana yang diajarkan oleh nabi Muhammad saw yaitu Assalamu
alaikum yang membawa erti “Damai sejahtera bagi kamu”.
Perlulah diketahui bahwa ayat
ini menceritakan mengenai seorang Himdah yang diutus kepada segala bangsa
dan kepadanya dikurniakan Islam yang bakal mendatangkan kedamaian dan
kesejahteraan kepada umat manusia. Kisah ini seauai dengan kisah riwayat
hidup Ahmad atau Muhammad yang diutus oleh Allah dengan risalah Islam
kepada seluruh alam.
Di dalam Perjanjian Baru,
perkataan yang sesuai dengan Himdah adalah Paracletos. Perkataan
Paracletos perlu difahami mengikut bahasa asalnya yaitu bahasa Yunani
kuno. Perkataan yang hampir dengan Paracletos adalah Periclytos.
Periclytos dalam bahasa Inggris bermaksud illustrious, glorious
dan praised atau berarti “dia yang terpuji”. Perkataan ini
sesuai dengan perkataan Himdah, Ahmad dan Muhammad yang bermaksud “dia
yang terpuji”.
Sekiranya kita membaca buku
Hagai bab 2 ayat 7 hingga 10 dengan menafsirkan ayat ini, ia akan dibaca
dengan;
Karena inilah TUHAN semesta
alam telah berfirman: Tidak lama
lagi, Aku akan menggegerkan
langit dan bumi, laut dan darat,
serta semua bangsa manusia
dengan mengutus seorang nabi
bernama Muhammad sehingga
semua manusia datang kepadanya.
Maka melalui dia, Aku
memenuhi Rumah Tuhan (Kaabah) ini dengan
kemegahan.
Firman TUHAN semesta alam:
Akulah penguasa perak dan emas.
Firman TUHAN semesta alam:
Adapun Rumah Tuhan (Kaabah) ini,
kemegahannya di zaman nabi
Muhammad akan melebihi berbanding
zaman nabi sebelumnya, dan di
tempat ini Aku akan memberikan Islam.
Hagai 2:7-10
Di dalam ayat tersebut
beberapa perkara penting yang perlu diketahui yaitu bagaimana Allah telah
mengkhabarkan tentang kedatangan seorang rasul yang amat diberkati dan
dipuji oleh umat manusia. Malah, Allah juga dengan jelas menyebut Rumah
Tuhan akan dimegahkan dengan pujian dan nyanyian berupa zikir-zikir memuji
Allah.
Tidak syak lagi kedatangan
Nabi Muhammad saw telah mengubah lanskap masyarakat Arab yang menyembah
berhala kepada menyembah Allah Yang Maha Esa. Pujian dan zikir-zikir di
perlantunkan tidak henti-henti sejak zaman Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi
Ismail sehingga sekarang. Bahkan, setelah pembukaan kota Mekah oleh Nabi Muhammad
telah membuka lembaran baru kepada agama Allah yaitu Islam.
Seluruh masyarakat dunia datang mengunjungi Rumah Tuhan yaitu Kaabah
dan memuji Allah lebih daripada zaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
karena terdapat sebanyak 1.4 milyar umat Nabi Muhammad di seluruh dunia.
BUKTI TIGA: Datang dari Paran
Bersama 10 000 Pengikut
Di dalam Bible Indonesia,
Al-Kitab pada buku Deuteronomy (Ulangan) bab 33 ayat 2 :
Berkatalah ia: “TUHAN datang
dari Sinai dan terbit kepada
mereka dari Seir; Ia tampak
bersinar dari pegunungan Paran dan datang
dari tengah-tengah puluhan
ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-
Nya tampak kepada mereka api
yang menyala.
Ulangan 33:2
Berkaitan dengan ini,
Reverend David Benjamin Keldani menyebut, “Dalam konteks ini, dia yang
terpilih dikiaskan dengan matahari. Dia bakal datang dari Sinai, terbit
dari Seir dan kemudian bercahaya dengan sempurna nya dari Paran. Dia
kemudian muncul bersama-sama dengan sepuluh ribu orang suci dengan membawa
undang-undang tegas seperti api di tangan kanannya”
Di dalam ayat di atas,
perkataan Paran merujuk kepada suatu tempat yang terletak
di Semenanjung Tanah Arab. Golongan Bani Israel termasuk Nabi Isa as
sendiri tidak mempunyai apa saja yang berkaitan dengan tempat yang
dinamakan Paran. Tetapi Siti Hajar dan Nabi Ismail merantau ke
pergunungan Bersyeba kemudian menetap di bumi Paran seperti
mana yang dicatatkan di dalam buku Genesis (Kejadian) bab 21 ayat 14
hingga 21.
Keesokan harinya pagi-pagi
Abraham mengambil roti serta
sekirbat air dan
memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan itu
beserta anaknya di atas bahu
Hagar, kemudian disuruhnyalah
perempuan itu pergi. Maka
pergilah Hagar dan mengembara di padang
gurun Bersyeba.
Ketika air yang dikirbat itu
habis, dibuangnyalah anak itu ke
bawah semak-semak,
dan ia duduk agak jauh,
kira-kira sepemanah jauhnya,
sebab katanya: “Tidak tahan
aku melihat anak itu mati.” Sedang ia
duduk di situ, menangislah ia
dengan suara nyaring.
Allah mendengar suara anak
itu, lalu Malaikat Allah berseru
dari langit kepada Hagar,
kata-Nya kepadanya: “Apakah yang engkau
susahkan, Hagar? Janganlah
takut, sebab Allah telah mendengar suara
anak itu dari tempat ia
terbaring.
Bangunlah, angkatlah anak
itu, dan bimbinglah dia, sebab
Aku akan membuat dia menjadi
bangsa yang besar.”
Lalu Allah membuka mata
Hagar, sehingga ia melihat
sebuah sumur; ia pergi
mengisi kirbatnya dengan air, kemudian
diberinya anak itu minum.
Allah menyertai anak itu,
sehingga ia bertambah besar; ia
menetap di padang gurun dan
menjadi seorang pemanah.
Maka tinggallah ia di padang
gurun Paran, dan ibunya
mengambil seorang isteri
baginya dari tanah Mesir.
Kejadian 21:14-21
Melalui
keturunan Kedar anak Nabi Ismail, Nabi Muhammad dilahirkan
dan kemudian dilantik menjadi rasul. Pada tahun ke 11 hijrah, baginda
bersama 10 ribu pengikut setia memasuki bumi Mekah dengan membawa
undang-undang kepada seluruh umat manusia.
Di dalam buku Muhammad
in the Bible disebutkan, Paran merupakan bumi Mekah dan di situ memang
terdapat sebuah perigi yang dikenali dengan Perigi Zam-Zam. Perigi itu
dikurniakan Allah kepada Hajar dan anaknya, Nabi Ismail as. Perigi ini
masih wujud sehingga hari ini.
Nabi Muhammad saw juga
berasal dari bumi yang sama. Selepas 13 tahun menyebarkan dakwah
di Mekah, beliau berhijrah ke kota Madinah. Sesudah delapan tahun
kemudian, baginda kembali dan menguasai kota Mekah dengan diiringi 10 000
orang para sahabat. Nabi Muhammad saw menegakkan undang-undang Islam
dengan mendirikan sebuah negara Islam di kota Madinah. Sebaliknya
perlu diketahui bahwa ayat ini tidak menceritakan tentang kenabian Nabi
Isa.
Terdapat beberapa perkara
yang menyentuh rasional nya ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad.
1. Nabi Isa tidak berasal
dari bumi Paran tetapi Nabi Muhammad berasal dari bumi Paran melalui
silsilah keturunan Nabi Ismail yang tinggal di Paran.
2. Nabi Isa tidak dijanjikan
mempunyai umat yang besar dari kalangan kaumnya yaitu Yahudi tetapi Nabi
Muhammad saw dijanjikan mempunyai pengikut yang ramai dari kalangan
kaumnya yaitu bangsa Arab.
3. Nabi Isa tidak membawa
undang-undang baru tetapi Nabi Muhammad membawa undang-undang baru. Ini
dijelaskan di dalam Injil Markus ayat 17.
4. Nabi Isa tidak mempunyai
pengikut yang jumlahnya ribuan orang bahkan hanya sebanyak 12 orang saja
yang dikenali sebagai apostles berbanding Nabi Muhammad, baginda mempunyai
ribuan pengikut setia yang dikenali sebagai sahabat.
Kisah ini dipaparkan dengan
jelas di dalam Bible Indonesia, al-Kitab buku Jude (Surat Yudas) ayat 14
hingga 16 yang bermaksud:
Juga tentang mereka Henokh,
keturunan ketujuh dari
Adam, telah bernubuat,
katanya: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan
beribu-ribu orang kudus-Nya,
Hendak menghakimi semua orang
dan menjatuhkan
hukuman atas orang-orang
fasik karena semua perbuatan fasik, yang
mereka lakukan dan karena
semua kata-kata nista, yang diucapkan
orang-orang berdosa yang
fasik itu terhadap Tuhan.”
Mereka itu orang-orang yang
menggerutu dan mengeluh
tentang nasibnya, hidup
menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka
mengeluarkan
perkataan-perkataan yang bukan-bukan dan mereka
menjilat orang untuk mendapat
keuntungan.
Surat Yudas 14-16
Perkataan “beribu-ribu orang
kudus-Nya” digunakan kembali di dalam ayat ini. siapa saja yang
mengkaji dengan objektif dan rasional mengenai sejarah Nabi Muhammad saw
akan menyedari bahawa kisah yang dipaparkan adalah sesuai dengan dengan
kisah beliau bersama para sahabat yang berjumlah ribuan orang semasa meguasai
kota Mekah demi menegakkan kebenaran dan meruntuhkan kebatilan serta
kefasikan.
Setelah penaklukan tersebut, golongan kafir Quraisy
merasa gelisah menantikan hukuman yang bakal dikenakan ke atas mereka oleh
Nabi Muhammad. Akan tetapi dengan penuh kasih sayang, baginda
mengampunkan kesalahan mereka ketika jahiliyyah. Pada hari pembukaan kota
Mekah, kaum kafir Mekah akhirnya menerima Islam sebagai pegangan
hidup. Kisah di dalam ayat ini sedikit pun tidak menceritakan tentang
riwayat hidup Nabi Isa.