Perlawanan
penduduk Sadom terhadap dakwah kebenaran yang disampaikan oleh Nabi Luth kepada
mereka membuat kesedihan dan kedukaan di hati Nabi Luth sendiri. Betapa kaumnya
tidak mau menerima kebenaran dan tidak menghendaki diri mereka bersih dari
perangai yang hina dan merusakkan itu.
Hari demi
hari berlalu. Setiap isteri Nabi Luth melihat beberapa lelaki datang ke
rumahnya, ia segera memberi tahu kaumnya tentang hal itu dan setiap kali berita
yang dibawanya sampai kepada kaumnya si perempuan tua datang kepadanya dengan
membawa sepotong perak seraya berkata: “Jika engkau selalu menolong kami,
niscaya engkau akan dapatkan terus sekeping perak, sementara suamimu tidak
dapat menyeru kepadanya.” Wajah perempuan tua itu tertawa seperti tawa syaitan,
kemudian pergi…
Sementara
itu, seruan Nabi Luth kepada kaumnya tidak menambah apa-apa kecuali perlawanan
dan kesombongan. Mereka tetap selalu berpaling dari ajakan suci itu. Bahkan
mereka terus-menerus melakukan perbuatan keji tatkala Nabi Luth memperingatkan
akan datangnya siksa Allah atas mereka apabila mereka tidak mau berhenti dari
kesesatannya. Mereka malah menentang Nabi Luth dengan berkata: “Datangkanlah
kepada kami azab dari Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.” Maka,
Nabi Luth pun memohon kepada Allah, agar Allah menolongnya dari kaumnya.
Nabi Luth
berdoa: “Ya, Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang
berbuat kerusakan itu.” (Al-Ankabut: 30) Allah memperkenankan doa Nabi Luth as,
dan mengutus Jibril as. untuk membinasakan mereka. Jibril datang ke Negeri
Sadom dengan menyerupai dua orang lelaki yang tampan. “Dia (Luth) merasa susah
dan sempit dadanya karena kedatangan mereka. Dan ia berkata: “Ini adalah hari
yang amat sulit.” (Hud: 77)
Nabi Luth
as. cemas memikirkan apa yang bakal diperbuat kaumnya jika mereka mengetahui
kedatangan tamu lelaki yang berwajah `cantik’ di rumahnya. Bagaimana ia dapat
mempertahankan dan memelihara mereka dari kemungkaran kaumnya? Ah, bukankah
tidak ada yang mengetahui kedatangan mereka, kecuali dia sendiri, dan kedua
puterinya? Sebaliknya kedatangan kedua tamu Nabi Luth itu merupakan kesempatan
bagi isterinya untuk menambah kepingan-kepingan perak yang biasa ia peroleh
dari si wanita tua. Sekarang, ia harus mengutus seseorang kepada kaumnya untuk
memberitahu mereka. Tetapi kedua puterinya sedang sibuk menyiapkan hidangan
bagi kedua tamu ayahnya, atas perintah Nabi Luth. Karena keinginannya yang
mendesak, isteri Luth akhirnya memberi isyarat kepada salah seorang puterinya
untuk mendekat. Kemudian ia membisikkan beberapa kalimat ke telinga anak
perempuannya itu. Sesaat kemudian, sang puteri segera keluar rumah untuk
memberitahu kaumnya, sebagaimana biasa.
Di
tengah-tengah kerumunan orang ramai anak Nabi Luth melihat seorang perempuan
tua melambaikan tangan sambil mengisyaratkan panggilan kepadanya. Segera ia
mendekati perempuan itu dan memberitahu tentang dua lelaki tampan yang datang
ke rumahnya.
Perempuan
tua itu kemudian menyuruh ia cepat pulang, sementara kelompok lelaki
menghampiri seraya bertanya: “Apakah yang terjadi? Apakah ada berita baru?”
Wajah si perempuan tua menampakkan senyum tipuan sambil berkata: “Kali ini
tidak kurang dari empat potong emas harus kuterima.”
Dengan
bersemangat kaumnya bertanya: “Apakah yang terjadi? Apakah ada yang istimewa?”
Perempuan
itu berkata kepada mereka, sementara ia membuka matanya lebar-lebar disertai
syaitan. “Kalian akan memperoleh apa yang kalian kehendaki, yaitu dua orang
lelaki yang berwajah `tampan’. Dengan wajah buas dan bernafsu, mereka bertanya
dengan tidak sabar. “Di mana mereka? Di mana lelaki berwajah `tampan’ itu?
“Berikan
harta kepadaku terlebih dahulu, barulah kuberi tahu kalian!” Katanya. Sebagian
dari mereka menyahut: “Wahai wanita tua, engkau yang tamak, tidak pernah
kenyang!” Dan sebahagian yang lain berkata: “Inilah harta untukmu, tetapi cepat
katakan, di mana lelaki yang berwajah `tampan’ itu?” Setelah tangannya
menggenggam emas, berkatalah perempuan tua itu kepada mereka. “Mereka ada di
rumah Luth…” Hampir-hampir kaumnya tidak mendengar ucapan perempuan tua itu
dengan jelas. Tetapi, sesaat kemudian, mereka berlomba-lomba untuk segera
datang ke rumah Nabi Luth. Masing-masing ingin memperoleh kepuasan dari dua
lelaki `tampan’ yang ada di rumah Luth. Sesampainya mereka di sana, didapati
pintu rumah Nabi Luth tertutup. Segeralah mereka mengetuk keras sambil
berteriak. “Bukakan, Luth bukalah pintu-pintumu! Kalau tidak, kami terpaksa
akan memecahkannya!” Isteri Nabi Luth mencoba menemui suaminya yang ternyata
telah meninggalkan kedua tamunya di dalam kamar, sementara ia sendiri mendekati
pintu rumahnya yang tertutup dan memisahkan dia dengan sekumpulan kaumnya.
Isteri Nabi Luth mengintai dari balik tirai. Hatinya melonjak kegirangan.
Sebentar lagi ia bakal memperoleh sepotong perak dari si perempuan tua, sesuai
dengan kebiasaan yang telah berlangsung selama ini. Bahkan di samping itu,
tanpa diketahuinya, ia mungkin bakal memperoleh pula sepotong emas sebagai
bonus. Teriakan kaum Luth bertambah keras dan garang. Mereka tak sabar dan
ingin memecah pintu agar dapat masuk dan menemui tamu-tamu Nabi Luth. Apakah
yang akan dikatakan oleh Nabi Luth atas tindakan kebengisan yang diperbuat oleh
naluri hewan kaumnya yang rendah itu?
Nabi Luth
pun berdiri terpaku; hanya pintu yang memisahkannya dari kaum durjana itu.
Sesaat kemudian, Nabi Luth berkata kepada mereka demi menenangkan keadaan:
“Hai, kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu. Maka,
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan namaku di hadapan
tamuku. Tidak adakah di antaramu seorang yang dapat menbedakan baik dan buruk.
Ya, orang-orang yang berakal ketika itu telah dihinggapi fikiran-fikiran hewan
yang rendah, sehingga nafsu mereka sulit dibendung.
Luth
kemudian kembali menegaskan permohonannya kepada kaumnya itu, sedangkan
isterinya mengintip tidak jauh dari situ. Nabi Luth menawarkan kepada mereka
untuk mengawini puteri-puterinya, tetapi dengan serentak mereka menjawab:
“Sesungguhnya engkau telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap
puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya
kami kehendaki.” Sampai di sini, dialog antara Nabi Luth dan kaumnya terputus.
Nabi Luth kemudian berfikir, apakah yang akan ia lakukan jika kaumnya memecah
pintu rumahnya dan masuk untuk melampiaskan nafsu syaitannya kepada dua orang
tamunya. Ia berdiri kebingungan, sedangkan isterinya memandangnya dengan
pandangan khianat. Tiba-tiba tamu Nabi Luth berkata kepadanya: “Sesungguhnya
kami adalah utusan-utusan Tuhanmu; sekali-kali mereka tidak dapat mengganggu
engkau.” Kalau begitu, tamu-tamu Nabi Luth adalah utusan-utusan Allah yang
datang untuk menimpakan azab kepada penduduk Negeri Sadom yang berbuat
kerusakan itu. Mendengar semua itu, isteri Nabi Luth merasa kuatir, karena ia
akan gagal memperoleh harta yang selalu diingininya itu. Kebatilan dan
pelakunya memang tidak akan pernah kekal, dan kini seksa sedang menghampiri
mereka. Berkata utusan-utusan Allah itu kepada Nabi Luth: “Bukakan pintu, dan
tinggalkan kami bersama mereka!”
Maka,
Nabi Luth pun membuka pintu rumahnya. Isteri Nabi Luth merasa cemas tatkala
melihat serombongan kaumnya menyerbu masuk dengan penuh kegilaan, dan segera
menuju ke arah tamu-tamu Nabi Luth. Ketika itulah, Jibril menunjukkan
kelebihannya. Ia mengembangkan kedua sayapnya dan memukul orang-orang durjana
itu. akhirnya, mata mereka, tanpa kecuali, buta seketika. Dengan berteriak
kesakitan, mereka semua menghendap-endap dan bingung, kemana mereka harus
berjalan. Bertanyalah Nabi Luth kepada Malaikat Jibril: “Apakah kaumku akan dibinasakan
saat ini juga?” Malaikat Jibril memberitahu bahwa azab akan ditimpakan kepada
kaum Nabi Luth pada waktu Subuh nanti. Mendengar itu, Nabi Luth segera
berfikir, bukankah waktu Subuh sudah dekat. Jibril memerintahkan Nabi Luth agar
pergi dengan membawa keluarganya pada akhir malam nanti. Semua keluarga Nabi
Luth pada malam itu pergi bersamanya ke luar kota, kecuali Wa’ilah. Isterinya
itu bukan lagi termasuk keluarganya yang beriman kepada risalah Allah yang
dibawanya. Sebaliknya, Isteri Nabi Luth justru telah membantu orang-orang yang
berbuat kerusakan, dan ia harus menerima akibatnya. Maka, turunlah azab atas
dirinya, bersama semua kaum Nabi Luth yang ingkar, sebagaimana yang difirmankan
oleh Allah dalam Kitab Suci Al-Quran: “Maka, tatkala datang azab Kami, Kami
balikkan (kota itu), dan Kami turunkan di atasnya hujan batu, (seperti) tanah
liat dibakar bertubi-tubi. Diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah
jauh dari orang-orang yang zalim.” Maha Benar Allah lagi Maha Agung.
Kisah
Nabi Luth Di Dalam Al-Quran
Kisah
Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat dalam 12 surah diantaranya Surah
Al-Anbiyaa ayat 74 dan 75 , Surah Asy-Syu’ara ayat 160 sehingga ayat 175 ,
Surah Hud ayat 77 sehingga ayat 83 , Surah Al-Qamar ayat 33 sehingga 39 dan surah
At-Tahrim ayat 10 yang mengisahkan isteri Nabi Luth yang mengkhianati suaminya.
Dll
Surat 007. Al A'raaf ayat 80 – 84
80. dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya).
(ingatlah) tatkala Dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan
perbuatan faahisyah itu[551], yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di
dunia ini) sebelummu?"
81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan
nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang
melampaui batas.
82. jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan:
"Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini;
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."
83. kemudian Kami selamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya
kecuali isterinya; Dia Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).
84. dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); Maka
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[551] Perbuatan faahisyah di sini Ialah: homoseksual
sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 berikut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 011. Huud ayat 77 – 83
77. dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat)
itu kepada Luth, Dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan
mereka, dan Dia berkata: "Ini adalah hari yang Amat sulit[729]."
78. dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas.
dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji[730].
Luth berkata: "Hai kaumku, Inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci
bagimu, Maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama)ku
terhadap tamuku ini. tidak Adakah di antaramu seorang yang berakal?"
79. mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu
bahwa Kami tidak mempunyai keinginan[731] terhadap puteri-puterimu; dan
Sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya Kami kehendaki."
80. Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai
kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang
kuat (tentu aku lakukan)."
81. Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth,
Sesungguhnya Kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan
dapat mengganggu kamu, sebab itu Pergilah dengan membawa keluarga dan
Pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara
kamu yang tertinggal[732], kecuali isterimu. Sesungguhnya Dia akan ditimpa azab
yang menimpa mereka karena Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah
di waktu subuh; Bukankah subuh itu sudah dekat?".
82. Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum
Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan
batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,
83. yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu
Tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim[733].
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[729] Nabi Luth a.s. merasa susah akan kedatangan
utusan-utuaan Allah itu karena mereka berupa pemuda yang rupawan sedangkan kaum
Luth Amat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk melakukan homo sexual. dan
Dia merasa tidak sanggup melindungi mereka bilamana ada gangguan dari kaumnya.
[730] Maksudnya perbuatan keji di sini Ialah: mengerjakan
liwath (homoseksuall).
[731] Maksudnya: mereka tidak punya syahwat terhadap
wanita.
[732] Kata tertinggal di sini terjemahan dari kalimah
yaltafit. ada pula mufassir menterjemahkannya dengan menoleh ke belakang.
[733] Yakni orang-orang zalim itu karena kezalimannya,
mereka pasti mendapat siksa yang demikian. Adapula sebagian mufassir
mengartikan bahwa negeri kaum Luth yang dibinasakan itu tidak jauh dari negeri
Mekah.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 015. Al Hijr ayat 59 – 77
59. kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya
Kami akan menyelamatkan mereka semuanya,
60. kecuali istrinya. Kami telah menentukan, bahwa
Sesungguhnya ia itu Termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan
orang kafir lainnya)".
61. Maka tatkala Para utusan itu datang kepada kaum Luth,
beserta pengikut pengikutnya,
62. ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang
yang tidak dikenal".
63. Para utusan menjawab: "Sebenarnya Kami ini datang
kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan.
64. dan Kami datang kepadamu membawa kebenaran dan
Sesungguhnya Kami betul-betul orang-orang benar.
65. Maka Pergilah kamu di akhir malam dengan membawa
keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara
kamu menoleh kebelakang[804] dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di
perintahkan kepadamu".
66. dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu,
Yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.
67. dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan
gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu[805].
68. Luth berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku;
Maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku),
69. dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat
aku terhina".
70. mereka berkata: "Dan Bukankah Kami telah melarangmu
dari (melindungi) manusia[806]?"
71. Luth berkata: "Inilah puteri-puteriku (kawinlah
dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)".
72. (Allah berfirman): "Demi umurmu[807] (Muhammad),
Sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)".
73. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang
mengguntur, ketika matahari akan terbit.
74. Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke
bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.
75. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan
tanda-tanda.
76. dan Sesungguhnya kota[808] itu benar-benar terletak di
jalan yang masih tetap (dilalui manusia).
77. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[804] Perhatikanlah kembali surat Hud ayat 81.
[805] Riwayat Luth dalam surat Hijr ini, tidak diceritakan
menurut urutan kejadian seperti pada surat Hud.
[806] Mereka ingin berbuat homosexual dengan tamu-tamu itu
dan mereka memang telah pernah mengancam Luth, agar tidak menghalangi mereka
daripada berbuat demikian.
[807] Orang Arab biasa bersumpah dengan umur seseorang.
disini Allah bersumpah dengan umur atau kehidupan Nabi Muhammad s.a.w. untuk
memuliakan beliau.
[808] Yang dimaksud kota di sini ialah kota Sadom yang
terletak dekat pantai laut Tengah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 021. Al Anbiyaa' ayat 74 – 75
74. dan kepada Luth, Kami telah berikan Hikmah dan ilmu,
dan telah Kami selamatkan Dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang
mengerjakan perbuatan keji[965]. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat
lagi fasik,
75. dan Kami masukkan Dia ke dalam rahmat kami; karena
Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang saleh.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[965] Maksudnya: homoseksual, menyamun serta mengerjakan
perbuatan tersebut dengan berterang-terangan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 026. Asy Syu'araa' ayat 160 – 175
160. kaum Luth telah mendustakan rasul-rasul,
161. ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka:
mengapa kamu tidak bertakwa?"
162. Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan
(yang diutus) kepadamu,
163. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
164. dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas
ajakan itu; Upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semeta alam.
165. mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara
manusia,
166. dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh
Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas".
167. mereka menjawab: "Hai Luth, Sesungguhnya jika
kamu tidak berhenti, benar-benar kamu Termasuk orang-orang yang diusir"
168. Luth berkata: "Sesungguhnya aku sangat benci
kepada perbuatanmu".
169. (Luth berdoa): "Ya Tuhanku selamatkanlah aku
beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan".
170. lalu Kami selamatkan ia beserta keluarganya semua,
171. kecuali seorang perempuan tua (isterinya), yang
Termasuk dalam golongan yang tinggal.
172. kemudian Kami binasakan yang lain.
173. dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) Maka Amat
jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.
174. sesunguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat bukti-bukti yang nyata. dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman.
175. dan Sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah yang Maha
Perkasa lagi Maha Penyayang.
Surat 027. An Naml ayat 54 – 58
54. dan (ingatlah kisah) Luth, ketika Dia berkata kepada
kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah[1101] itu sedang
kamu memperlihatkan(nya)?"
55. "Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi)
nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak
mengetahui (akibat perbuatanmu)".
56. Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan:
"Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena Sesungguhnya
mereka itu orang-orang yang (menda'wakan dirinya) bersih[1102]".
57. Maka Kami selamatkan Dia beserta keluarganya, kecuali
isterinya. Kami telah mentakdirkan Dia Termasuk orang-orang yang tertinggal
(dibinasakan).
58. dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), Maka
Amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan
itu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1101] Perbuatan keji: menurut jumhur mufassirin yang
dimaksud perbuatan keji ialah perbuatan zina, sedang menurut Pendapat yang lain
ialah segala perbuatan mesum seperti : zina, homo sek dan yang sejenisnya.
menurut Pendapat Muslim dan Mujahid yang dimaksud dengan perbuatan keji ialah
musahaqah (homosek antara wanita dengan wanita).
[1102] Perkataan kaum Luth kepada sesamanya ini merupakan
ejekan terhadap Luth dan orang-orang beriman kepadanya, karena Luth dan
orang-orang yang bersamanya tidak mau mengerjakan perbuatan mereka.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 029. Al 'Ankabuut ayat 28 – 35
28. dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya:
"Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang Amat keji yang
belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu".
29. Apakah Sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun[1149]
dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya
tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika
kamu Termasuk orang-orang yang benar".
30. Luth berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan
azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu".
31. dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada
Ibrahim membawa kabar gembira[1150], mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami
akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; Sesungguhnya penduduknya adalah
orang-orang yang zalim".
32. berkata Ibrahim: "Sesungguhnya di kota itu ada
Luth". Para Malaikat berkata: "Kami lebih mengetahui siapa yang ada
di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan Dia dan
pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah Termasuk orang-orang yang
tertinggal (dibinasakan).
33. dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat)
itu kepada Luth, Dia merasa susah karena (kedatangan) mereka[1151], dan
(merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata:
"Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya Kami akan
menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, Dia adalah
Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)".
34. Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit atas
penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik.
35. dan Sesungguhnya Kami tinggalkan daripadanya satu tanda
yang nyata[1152] bagi orang-orang yang berakal.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1149] Sebahagian ahli tafsir mengartikan taqtha 'uunas
'sabil dengan melakukan perbuatan keji terhadap orang-orang yang dalam
perjalanan karena mereka sebagian besar melakukan homosexuil itu dengan
tamu-tamu yang datang ke kampung mereka. ada lagi yang mengartikan dengan
merusak jalan keturunan karena mereka berbuat homosexuil itu.
[1150] Maksudnya: kabar bahwa Nabi Ibrahim a.s. akan
mendapat putera.
[1151] Nabi Luth a.s. merasa susah akan kedatangan
utusan-utuaan Allah itu karena mereka berupa pemuda yang rupawan sedangkan kaum
Luth Amat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk melakukan homo sexual. dan
Dia merasa tidak sanggup melindungi mereka bilamana ada gangguan dari kaumnya.
[1152] Maksudnya: bekas-bekas runtuhan kota Sodom, negeri
kaum Luth.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 037. Ash Shaaffat ayat
132. Sesungguhnya Dia Termasuk hamba-hamba Kami yang
beriman.
133. Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang rasul.
134. (ingatlah) ketika Kami selamatkan Dia dan keluarganya
(pengikut- pengikutnya) semua,
135. kecuali seorang perempuan tua (isterinya yang berada)
bersama-sama orang yang tinggal.
136. kemudian Kami binasakan orang-orang yang lain[1287].
137. dan Sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar
akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi,
138. dan di waktu malam. Maka Apakah kamu tidak memikirkan?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1287] Yang dimaksud dengan orang-orang yang lain Yaitu
mereka yang tinggal di kota yang tidak ikut bersama Luth a.s.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 051. Adz Dzariyaat ayat 32 – 37
32. mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami diutus kepada
kaum yang berdosa (kaum Luth),
33. agar Kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah,
34. yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk membinasakan
orang-orang yang melampaui batas[1420]".
35. lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang
berada di negeri kaum Luth itu.
36. dan Kami tidak mendapati negeri itu, kecuali sebuah
rumah[1421] dari orang yang berserah diri.
37. dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda[1422]
bagi orang-orang yang takut kepada siksa yang pedih.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1420] Batu-batu itu diberi tanda dengan nama orang yang
akan dibinasakan.
[1421] Rumah Nabi Luth dan keluarganya.
[1422] Tanda di sini ialah batu-batu yang bertumpuk-tumpuk
yang dipergunakan untuk membinasakan kaum Luth. ada pula yang mengatakan sebuah
telaga yang airnya hitam dan busuk baunya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 054. Al Qamar ayat 33 – 40
33. kaum Luth-pun telah mendustakan ancaman-ancaman
(nabinya).
34. Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka
angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth.
mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing,
35. sebagai nikmat dari kami. Demikianlah Kami memberi
Balasan kepada orang-orang yang bersyukur,
36. dan Sesungguhnya Dia (Luth) telah memperingatkan mereka
akan azab-azab Kami, Maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu.
37. dan Sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar
menyerahkan) tamnuya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, Maka
rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.
38. dan Sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab
yang kekal.
39. Maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.[1437]
40. dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk
pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1437] Lihat kembali kisah kaum Luth ini pada surat Hud
(11) ayat 77-83.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 066. At Tahriim ayat 10
10. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai
perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua
orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami; lalu kedua isteri itu
berkhianat[1487] kepada suaminya (masing-masing), Maka suaminya itu tiada dapat
membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya):
"Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk
(jahannam)".
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1487] Maksudnya: nabi-nabi Sekalipun tidak dapat membela
isteri-isterinya atas azab Allah apabila mereka menentang agama.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------