Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr
al-Asbahi atau Malik bin Anas (lengkapnya: Malik bin Anas bin Malik bin `Amr,
al-Imam, Abu `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani), lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800
(179 H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.
Nama
lengkapnya adalah Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi, dengan julukan Abu
Abdillah.
Ia lahir
pada tahun 93 H, Ia menyusun kitab Al Muwaththa’, dan dalam penyusunannya ia
menghabiskan waktu 40 tahun, selama waktu itu, ia menunjukan kepada 70 ahli
fiqh Madinah.
Kitab tersebut menghimpun 100.000 hadits, dan yang
meriwayatkan Al Muwaththa’ lebih dari seribu orang, karena itu naskahnya
berbeda beda dan seluruhnya berjumlah 30 naskah, tetapi yang terkenal hanya 20
buah. Dan yang paling masyur adalah riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al
Andalusi al Mashmudi.
Sejumlah ‘Ulama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu
ada tujuh, yaitu Al Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththa’. Ada pula ulama yang
menetapkan Sunan ad Darimi sebagai ganti Al Muwaththa’. Ketika melukiskan kitab
besar ini, Ibn Hazm berkata,” Al Muwaththa’ adalah kitab tentang fiqh dan
hadits, aku belum megetahui bandingannya.
Hadits-hadits yang terdapat dalam Al Muwaththa’ tidak
semuanya Musnad, ada yang Mursal, mu’dlal dan munqathi. Sebagian ‘Ulama menghitungnya
berjumlah 600 hadits musnad, 222 hadits mursal, 613 hadits mauquf, 285
perkataan tabi’in, disamping itu ada 61 hadits tanpa penyandara, hanya
dikatakan telah sampai kepadaku” dan “ dari orang kepercayaan”, tetapi hadits
hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari Imam Malik
sendiri, karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang
berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal , munqathi’ dan mu’dhal yang
terdapat dalam Al Muwaththa’ Malik.
Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru), 300 dari
golongan Tabi’in dan 600 dari tabi’in tabi’in, ia meriwayatkan hadits bersumber
dari Nu’main al Mujmir, Zaib bin Aslam, Nafi’, Syarik bin Abdullah, az Zuhry,
Abi az Ziyad, Sa’id al Maqburi dan Humaid ath Thawil, muridnya yang paling
akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari.
Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali
diantaranya ada yang lebih tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sa’id.
Ada yang sebaya seperti al Auza’i., Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Al Laits
bin Sa’ad, Ibnu Juraij dan Syu’bah bin Hajjaj. Adapula yang belajar darinya
seperti Asy Safi’i, Ibnu Wahb, Ibnu Mahdi, al Qaththan dan Abi Ishaq.
An Nasa’i
berkata,” Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar, mulia dan jujur,
terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik, kami tidak tahu dia ada meriwayatkan
hadits dari rawi matruk, kecuali Abdul Karim”.
(Ket:
Abdul Karim bin Abi al Mukharif al Basri yang menetap di Makkah, karena tidak
senegeri dengan Malik, keadaanya tidak banyak diketahui, Malik hanya sedikit
mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau menambah pada matan).
Sedangkan
Ibnu Hayyan berkata,” Malik adalah orang yang pertama menyeleksi para tokoh
ahli fiqh di Madinah, dengan fiqh, agama dan keutamaan ibadah”.
Malik bin
Anas menyusun kompilasi hadits dan ucapan para sahabat dalam buku yang terkenal
hingga kini, Al Muwatta.
Di antara
guru beliau adalah Nafi’ bin Abi Nu’aim, Nafi’ al Muqbiri, Na’imul Majmar, Az
Zuhri, Amir bin Abdullah bin Az Zubair, Ibnul Munkadir, Abdullah bin Dinar, dan
lain-lain.
Di antara murid beliau adalah Ibnul Mubarak, Al Qoththon,
Ibnu Mahdi, Ibnu Wahb, Ibnu Qosim, Al Qo’nabi, Abdullah bin Yusuf, Sa’id bin
Manshur, Yahya bin Yahya al Andalusi, Yahya bin Bakir, Qutaibah Abu Mush’ab, Al
Auza’i, Sufyan Ats Tsaury, Sufyan bin Uyainah, Imam Syafi’i, Abu Hudzafah as
Sahmi, Az Aubairi, dan lain-lain.
Beliau
wafat pada tahun 179 Hijrah.
Kitab
Al-Muattok
Al-Muattok bererti ‘yang disepakati’ atau ‘tunjang’ atau
‘panduan’ yang membahas tentang ilmu dan hukum-hukum agama Islam. Al-Muattok
merupakan sebuah kitab yang berisikan hadits-hadits yang dikumpulkan oleh Imam
Malik serta pendapat para sahabat dan ulama-ulama tabiin. Kitab ini lengkap
dengan berbagai problem agama yang merangkum ilmu hadits, ilmu fiqh dan
sebagainya. Semua hadits yang ditulis adalah sahih kerana Imam Malik terkenal
dengan sifatnya yang tegas dalam penerimaan sebuah hadits. Dia sangat
berhati-hati ketika menapis, mengasingkan, dan membahas serta menolak riwayat
yang meragukan. Dari 100.000 hadits yang dihafal beliau, hanya 10.000 saja
diakui sah dan dari 10.000 hadits itu, hanya 5.000 saja yang disahkan sahih
olehnya setelah ditelti dan dibandingkan dengan al-Quran. Menurut sebuah
riwayat, Imam Malik menghabiskan 40 tahun untuk mengumpul dan menapis
hadits-hadits yang diterima dari guru-gurunya. Imam Syafi pernah berkata,
“Tiada sebuah kitab di muka bumi ini yang lebih banyak mengandungi kebenaran
selain dari kitab al-Muattok karangan Imam Malik.”
Mazhab
Maliki (bahasa Arab: مالكية) adalah satu dari empat mazhab fiqih atau hukum Islam
dalam Sunni. Dianut oleh sekitar 15% umat Muslim, kebanyakan di Afrika Utara
dan Afrika Barat. Mazhab ini didirikan oleh Imam Malik bin Anas atau bernama
lengkap Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirul Ashbani.
Mazhab
ini berpegang pada :
- Al-Qur'an
- Hadits Rasulullah yang dipandang sah
- Ijma' ahlul Madinah. Terkadang menolak hadits
yang berlawanan atau yang tak diamalkan ulama Madinah
- Qiyas
- Istilah
Mazhab
ini kebanyakan dianut oleh penduduk Tunisia, Maroko, al-Jazair, Mesir Atas dan
beberapa daerah taslim Afrika.
Mazhab
ini menjadi dasar hukum Arab Saudi.
Mālik
ibn Anas bin Malik bin 'Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas (lengkapnya: Malik bin Anas
bin Malik bin `Amr, al-Imam, Abu `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani) lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal
pada tahun 800 (179 H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri
Mazhab Maliki.
BIOGRAFI
Abu
abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirbin Amr bin al-Haris bin Ghaiman
bin Jutsail binAmr bin al-Haris Dzi Ashbah. Imama malik dilahirkan di Madinah
al Munawwaroh. sedangkan mengenai masalah tahun kelahiranya terdapat perbedaaan
riwayat. al-Yafii dalam kitabnya Thabaqat fuqoha meriwayatkan bahwa imam malik
dilahirkan pada 94 H. ibn Khalikan dan yang lain berpendapat bahawa imam malik
dilahirkan pada 95 H. sedangkan. imam al-Dzahabi meriwayatkan imam malik
dilahirkan 90 H. Imam yahya bin bakir meriwayatkan bahwa ia mendengar malik
berkata :"aku dilahirkan pada 93 H". dan inilah riwayat yang
paling benar (menurut al-Sam'ani dan ibn farhun)
Ia
menyusun kitab Al Muwaththa', dan dalam penyusunannya ia menghabiskan waktu 40
tahun, selama waktu itu, ia menunjukan kepada 70 ahli fiqh Madinah.
Kitab
tersebut menghimpun 100.000 hadits, dan yang meriwayatkan Al Muwaththa’ lebih
dari seribu orang, karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya berjumlah
30 naskah, tetapi yang terkenal hanya 20 buah. Dan yang paling masyur adalah
riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi.
Sejumlah
‘Ulama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh, yaitu Al Kutub as
Sittah ditambah Al Muwaththa’. Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad Darimi
sebagai ganti Al Muwaththa’. Ketika melukiskan kitab besar ini, Ibn Hazm
berkata,” Al Muwaththa’ adalah kitab tentang fiqh dan hadits, aku belum
mnegetahui bandingannya.
Hadits-hadits
yang terdapat dalam Al Muwaththa’ tidak semuanya Musnad, ada yang Mursal,
mu’dlal dan munqathi. Sebagian ‘Ulama menghitungnya berjumlah 600 hadits
musnad, 222 hadits mursal, 613 hadits mauquf, 285 perkataan tabi’in, disamping
itu ada 61 hadits tanpa penyandara, hanya dikatakan telah sampai kepadaku” dan
“ dari orang kepercayaan”, tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur
jalur lain yang bukan jalur dari Imam Malik sendiri, karena itu Ibn Abdil Bar
an Namiri menentang penyusunan kitab yang berusaha memuttashilkan hadits hadits
mursal , munqathi’ dan mu’dhal yang terdapat dalam Al Muwaththa’ Malik.
Imam
Malik menerima hadits dari 900 orang (guru), 300 dari golongan Tabi’in dan 600
dari tabi’in tabi’in, ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nu’main al Mujmir,
Zaib bin Aslam, Nafi’, Syarik bin Abdullah, az Zuhry, Abi az Ziyad, Sa’id al
Maqburi dan Humaid ath Thawil, muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as
Sahmi al Anshari.
Adapun
yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih tua
darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sa’id. Ada yang sebaya seperti al
Auza’i., Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Al Laits bin Sa’ad, Ibnu Juraij dan
Syu’bah bin Hajjaj. Adapula yang belajar darinya seperti Asy Safi’i, Ibnu Wahb,
Ibnu Mahdi, al Qaththan dan Abi Ishaq.
Malik
bin Anas menyusun kompilasi hadits dan ucapan para sahabat dalam buku yang
terkenal hingga kini, Al Muwatta.
Di
antara guru beliau adalah Nafi’ bin Abi Nu’aim, Nafi’ al Muqbiri, Na’imul
Majmar, Az Zuhri, Amir bin Abdullah bin Az Zubair, Ibnul Munkadir, Abdullah bin
Dinar, dan lain-lain.
Di
antara murid beliau adalah Ibnul Mubarak, Al Qoththon, Ibnu Mahdi, Ibnu Wahb,
Ibnu Qosim, Al Qo’nabi, Abdullah bin Yusuf, Sa’id bin Manshur, Yahya bin Yahya
al Andalusi, Yahya bin Bakir, Qutaibah Abu Mush’ab, Al Auza’i, Sufyan Ats
Tsaury, Sufyan bin Uyainah, Imam Syafi’i, Abu Hudzafah as Sahmi, Az Aubairi,
dan lain-lain.
Pujian Ulama untuk Imam Malik
An
Nasa’i berkata,” Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar, mulia dan jujur,
tepercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik, kami tidak tahu dia ada
meriwayatkan hadits dari rawi matruk, kecuali Abdul Karim”.
(Ket:
Abdul Karim bin Abi al Mukharif al Basri yang menetap di Makkah, karena tidak
senegeri dengan Malik, keadaanya tidak banyak diketahui, Malik hanya sedikit
mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau menambah pada matan).
Sedangkan
Ibnu Hayyan berkata,” Malik adalah orang yang pertama menyeleksi para tokoh
ahli fiqh di Madinah, dengan fiqh, agama dan keutamaan ibadah”.
Imam
as-Syafi'i berkata : "Imam Malik adalah Hujjatullah atas makhluk-Nya
setelah para Tabi'in ".
Yahya
bin Ma'in berkata :"Imam Malik adalah Amirul mukminin dalam (ilmu)
Hadits"
Ayyub
bin Suwaid berkata :"Imam Malik adalah Imam Darul Hijrah (Imam
madinah) dan as-Sunnah ,seorang yang Tsiqah, seorang yang dapat
dipercaya".
Ahmad
bin Hanbal berkata:" Jika engkau melihat seseorang yang membenci imam malik,
maka ketahuilah bahwa orang tersebut adalah ahli bid'ah"
Seseorang
bertanya kepada as-Syafi'i :" apakah anda menemukan seseorang yang
(alim) seperti imam malik?" as-Syafi'i menjawab :"aku mendengar
dari orang yang lebih tua dan lebih berilmu dari pada aku, mereka mengatakan
kami tidak menemukan orang yang (alim) seperti Malik, maka bagaimana kami(orang
sekarang) menemui yang seperti Malik?"
KITAB AL-MUWATHTHA
Al-Muwaththa bererti ‘yang disepakati’ atau ‘tunjang’ atau ‘panduan’
yang membahas tentang ilmu dan hukum-hukum agama Islam. Al-Muwaththa merupakan
sebuah kitab yang berisikan hadits-hadits yang dikumpulkan oleh Imam Malik
serta pendapat para sahabat dan ulama-ulama tabiin. Kitab ini lengkap dengan
berbagai problem agama yang merangkum ilmu hadits, ilmu fiqh dan sebagainya.
Semua hadits yang ditulis adalah sahih kerana Imam Malik terkenal dengan
sifatnya yang tegas dalam penerimaan sebuah hadits. Dia sangat berhati-hati
ketika menapis, mengasingkan, dan membahas serta menolak riwayat yang meragukan.
Dari 100.000 hadits yang dihafal beliau, hanya 10.000 saja diakui sah dan dari
10.000 hadits itu, hanya 5.000 saja yang disahkan sahih olehnya setelah
diteliti dan dibandingkan dengan al-Quran. Menurut sebuah riwayat, Imam Malik
menghabiskan 40 tahun untuk mengumpul dan menapis hadits-hadits yang diterima
dari guru-gurunya. Imam Syafi pernah berkata, “Tiada sebuah kitab di muka bumi
ini setelah al qur`an yang lebih banyak mengandungi kebenaran selain dari kitab
Al-Muwaththa karangan Imam Malik.”
inilah
karangan para ulama muaqoddimin
WAFATNYA SANG IMAM DARUL HIJROH
Imam
malik jatuh sakit pada hari ahad dan menderita sakit selama 22 hari kemudian 10
hari setelah itu ia wafat. sebagian meriwayatkan imam Malik wafat pada 14
Rabiul awwal 179 H.
sahnun
meriwayatkan dari abdullah bin nafi':" imam malik wafat pada usia 87
tahun" ibn kinanah bin abi zubair, putranya yahya dan sekretarisnya hubaib
yang memandikan jenazah imam Malik. imam Malik dimakamkan di Baqi'