Nabi
Saleh a.s. merupakan salah seorang nabi dan rasul dalam Islam dan telah
diutus kepada kaum Thamud. Baginda telah diberikan mukjizat iaitu seekor unta
betina yang dikeluarkan dari celah batu dengan izin Allah yakni bagi
menunjukkan kebesaran Allah S.W.T kepada kaum Thamud. Malangnya kaum Thamud
masih mengingkari ajaran Nabi Saleh a.s. malah mereka membunuh unta betina
tersebut. Akhirnya kaum Thamud dibalas dengan azab yang amat dahsyat yaitu
dengan satu tempikan daripada Malaikat Jibril yang menyebabkan tubuh mereka
hancur berkecai.
Tsamud
adalah nama suatu suku yang dimasukkan bahagian dari bangsa Arab oleh ahli
sejarah dan ada pula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka
bertempat tinggal di suatu dataran bernama ” Alhijir ” terletak antara Hijaz
dan Syam yang dahulunya termasuk jajahan dan dikuasai suku Aad yang telah habis
binasa disapu angin taufan yang dikirim oleh Allah sebagai pembalasan atas
pembangkangan dan pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud A.S.
Kemakmuran
dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yang dahulu dimiliki dan dinikmati oleh
kaum Aad telah diwarisi oleh kaum Tsamud. Tanah-tanah yang subur yang
memberikan hasil berlimpah ruah, binatang-binatang perahan dan lemak yang
berkembang biak, kebun-kebun bunga yang indah, bangunan rumah-rumah yang
didirikan di atas tanah yang rata dan dipahatnya dari gunung. Semuanya itu
menjadikan mereka hidup tenteram, sejahtera, dan bahagia, merasa aman dari
segala gangguan alam dan mengaku bahwa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi
mereka dan anak keturunan mereka.
Kaum
Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan mereka adalah berhala-berhala yang mereka
sembah dan puja, kepadanya mereka berkorban, tempat mereka meminta perlindungan
dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan serta kebahagiaan.
Mereka tidak dapat melihat atau memikirkan lebih jauh dan apa yang dapat mereka
jangkau dengan pancaindera.
Nabi
Saleh berdakwah kepada kaum Tsamud
Allah
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan hamba-hamba-Nya
berada dalam kegelapan terus-menerus tanpa diutusnya pesuruh disisi-Nya untuk
memberi penerangan dan memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat ke jalan
yang benar. Demikian pula Allah tidak akan menurunkan azab dan siksaan kepada
suatu umat sebelum mereka diperingatkan dan diberi petunjukkan oleh-Nya dengan
perantara seorang yang dipilih untuk menjadi utusan dan rasul-Nya. Sunnatullah
ini berlaku pula kepada kaum Tsamud, yang kepada mereka telah diutuskan Nabi
Saleh seorang yang telah dipilih-Nya dari suku mereka sendiri, dari keluarga
yang terpandang dan dihormati oleh kaumnya, terkenal tangkas, cerdik, pandai,
rendah hati dan ramah-tamah dalam pergaulan.
Dikenalkan
mereka oleh Nabi Saleh kepada Tuhan yang sepatutnya mereka sembah, Tuhan Allah
Yang Maha Esa, yang telah mencipta mereka, menciptakan alam sekitar mereka,
menciptakan tanah-tanah yang subur yang menghasilkan bahan-bahan keperluan
hidup mereka, mencipta binatang-binatang yang memberi manfaat dan berguna bagi
mereka dan dengan demikian memberi kepada mereka kenikmatan dan kemewahan hidup
dan kebahagiaan lahir dan batin. Tuhan Yang Esa itulah yang harus mereka sembah
dan bukan patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu gunung yang
tidak berkuasa memberi sesuatu kepada mereka atau melindungi mereka dari
ketakutan dan bahaya.
Nabi
Saleh memperingatkan mereka bahwa ia adalah seorang daripada mereka, terjalin
antara dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mereka adalah kaumnya dan
sanak keluarganya dan dia adalah seketurunan dan sesuku dengan mereka. Ia
mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mereka dan sesekali tidak akan
menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang akan membawa kerugian, kesengsaraan
dan kebinasaan bagi mereka. Ia menerangkan kepada mereka bahwa dia adalah
pesuruh dan utusan Allah, dan apa yang diajarkan dan didakwahkan kepada mereka
adalah amanat Allah yang harus dia sampaikan kepada mereka untuk kebaikan
mereka semasa hidup dan sesudah mereka mati di akhirat kelak. Dia berharap yang
kaumnya mempertimbangkan dan memikirkan bersungguh-sungguh apa yang dia serukan
dan anjurkan agar mereka segera meninggalkan penyembahan kepada patung berhala
itu dan percaya beriman kepada Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan mohon
keampunan kepada-Nya atas dosa dan perbuatan syirik yang selama ini telah
mereka lakukan. Allah maha dekat kepada mereka dengan mendengarkan doa mereka
dan memberi keampunan kepada yang bersalah apabila dimintanya.
Terperanjatlah
kaum Saleh mendengar seruan dan dakwahnya yang bagi mereka merupakan hal yang
baru yang tidak diduga akan datang dari saudara atau anak mereka sendiri. Maka
serentak ditolaknya ajakan Nabi Saleh itu seraya berkata mereka
kepadanya:”Wahai Saleh! Kami mengenalmu seorang yang pandai, tangkas dan
cerdas, fikiranmu tajam dan pendapat serta semua pertimbanganmu selalu tepat.
Pada dirimu kami melihat tanda-tanda kebajikan dan sifat-sifat yang terpuji.
Kami mengharapkan dari engkau sebetulnya untuk memimpin kami menyelesaikan
hal-hal yang rumit yang kami hadapi, memberi petunjuk dalam soal-soal yang
gelap bagi kami dan menjadi ikutan dan kepercayaan kami di kala kami menghadapi
krisis dan kesusahan. Akan tetapi segala harapan itu menjadi meleset dan
kepercayaan kami kepadamu tergelincir hari ini dengan tingkah lakumu dan tindak
tandukmu yang menyalahi adat-istiadat dan tatacara hidup kami. Apakah yang
engkau serukan kepada kami? Engkau menghendaki agar kami meninggalkan
persembahan kami dan nenek moyang kami, persembahan dan agama yang telah
menjadi darah daging kami menjadi sebagian hidup kami sejak kami dilahirkan dan
tetap menjadi pegangan untuk selama-lamanya. Kami sesekali tidak akan
meninggalkannya karena seruanmu dan kami tidak akan mengikutimu yang sesat itu.
Kami tidak mempercayai omong kosongmu bahkan meragui kenabianmu. Kami tidak
akan mendurhakai nenek moyang kami dengan meninggalkan persembahan mereka dan
mengikuti jejakmu.”
Nabi
Saleh memperingatkan mereka agar jangan menentangnya dan agar mengikuti
ajakannya beriman kepada Allah yang telah mengurniai mereka rezeki yang luas
dan penghidupan yang sejahtera. Diceritakan kepada mereka kisah kaum-kaum yang
mendapat siksaan dan azab dari Allah karena menentang rasul-Nya dan mendustakan
risalah-Nya. Hal yang serupa itu dapat terjadi ke atas mereka jika mereka tidak
mau menerima dakwahnya dan mendengar nasihatnya, yang diberikannya secara
ikhlas dan jujur sebagai seorang anggota dari keluarga besar mereka dan yang
tidak mengharapkan atau menuntut upah daripada mereka atas usahanya itu. Ia
hanya menyampaikan amanat Allah yang ditugaskan kepadanya dan Allahlah yang
akan memberinya upah dan ganjaran untuk usahanya memberi pimpinan dan tuntutan
kepada mereka.
Sekelompok
kecil dari kaum Tsamud yang kebanyakannya terdiri dari orang-orang yang
berkedudukan sosial lemah menerima dakwah Nabi Saleh dan beriman kepadanya
sedangkan sebagian yang terbesar terutamanya mereka yang tergolong orang-orang
kaya dan berkedudukan tetap berkeras kepala dan menyombongkan diri menolak
ajakan Nabi Saleh dan mengingkari kenabiannya dan berkata kepadanya:” Wahai
Saleh! Kami kira bahwa engkau telah dirasuk syaitan dan terkena sihir. Engkau
telah menjadi sinting dan menderita sakit gila. Akalmu sudah berubah dan
fikiranmu sudah kacau sehingga engkau tidak sadar yang engkau telah
mengeluarkan kata-kata yang tidak masuk akal dan mungkin engkau sendiri tidak
memahaminya. Engkau mengaku bahwa engkau telah diutuskan oleh Tuhanmu sebagai
nabi dan rasul-Nya. Apakah kelebihanmu daripada kami semua sehingga engkau
dipilih menjadi rasul, padahal ada orang-orang di antara kami yang lebih patut
dan lebih cekap untuk menjadi nabi atau rasul daripada engkau. Tujuanmu dengan
bercakap kosong dan kata-katamu hanyalah untuk mengejar kedudukan dan ingin
diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi kaummu. Jika engkau merasa bahwa
engkau cerdas dan cergas dan mengaku bahwa engkau tidak mempunyai arah dan
tujuan yang terselubung dalam dakwahmu itu maka hentikanlah usahamu menyiarkan
agama barumu dengan mencerca penyembahan kami dan nenek moyangmu sendiri. Kami
tidak akan mengikuti jalanmu dan meninggalkan jalan yang telah ditempuh oleh
orang-orang tua kami lebih dahulu.
Nabi
Saleh menjawab: ” Aku telah berulang-ulang mengatakan kepadamu bahwa aku tidak
mengharapkan sesuatu apapun daripadamu sebagai balasan atas usahaku memberi
penerangan kepada kamu. Aku tidak mengharapkan upah atau mendambakan pangkat
dan kedudukan bagi usahaku ini yang aku lakukan semata-mata atas perintah Allah
dan daripada-Nya kelak aku harapkan balasan dan ganjaran untuk itu dan
bagaimana aku dapat mengikutimu dan menterlantarkan tugas dan amanat Tuhan
kepadaku, padahal aku telah memperoleh bukti-bukti yang nyata atas kebenaran
dakwahku. Janganlah sesekali kamu harapkan bahwa aku akan melanggar perintah
Tuhanku dan melalaikan kewajibanku kepada-Nya hanya semata-mata untuk
melanjutkan penyembahan nenek moyang kami yang jahil itu. Siapakah yang akan
melindungiku dari murka dan azab Tuhan jika aku berbuat demikian? Sesungguhnya
kamu hanya akan merugikan dan membinasakan aku dengan seruanmu itu.”
Setelah
gagal dan berhasil menghentikan usaha dakwah Nabi Saleh dan dilihatnya ia
bahkan makin giat menarik orang-orang mengikutnya dan berpihak kepadanya, para
pemimpin dan pemuka kaum Tsamud berusaha hendak membendung arus dakwahnya yang
makin lama makin mendapat perhatian terutama dari kalangan bawahan menengah
dalam masyarakat. Mereka menentang Nabi Saleh dan untuk membuktikan kebenaran
kenabiannya dengan suatu bukti mukjizat dalam bentuk benda atau kejadian luar
biasa yang berada di luar kekuasaan manusia.
Allah
memberi mukjizat kepada Nabi Saleh a.s.
Nabi
Saleh sadar bahwa tentangan kaumnya yang menuntut bukti dari padanya berupa
mukjizat itu adalah bertujuan hendak menghilangkan pengaruhnya dan mengikis
habis kewibawaannya di mata kaumnya terutama para pengikutnya bila ia gagal
memenuhi tentangan dan tuntutan mereka. Nabi Saleh membalas tentangan mereka
dengan menuntut janji dengan mereka apabila dia berhasil mendatangkan mukjizat
yang mereka minta bahwa mereka akan meninggalkan agama dan penyembahan mereka
dan akan mengikuti Nabi Saleh dan beriman kepadanya.
Sesuai
dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum Tsamud berdoalah Nabi Saleh
memohon kepada Allah agar memberinya suatu mukjizat untuk membuktikan kebenaran
risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan tentangan kaumnya yang masih
berkeras kepala itu. Ia memohon dari Allah dengan kekuasaan-Nya menciptakan seekor
unta betina dikeluarkannya dari perut sebuah batu karang besar yang terdapat di
sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk.
Maka
sejurus kemudian dengan izin Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta
terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu dan keluar dari perutnya seekor unta
betina.
Dengan
menunjuk kepada binatang yang baru keluar dari perut batu besar itu berkatalah
Nabi Saleh kepada mereka: ” Inilah dia unta Allah, janganlah kamu ganggu dan
biarkanlah dia mencari makanannya sendiri di atas bumi Allah, dia mempunyai
giliran untuk mendapatkan air minum dan kamu mempunyai giliran untuk
mendapatkan minuman bagimu dan bagi ternakmu juga dan ketahuilah bahwa Allah
akan menurunkan azab-Nya apabila kamu mengganggu binatang ini.” Kemudian
berkeliaranlah unta di ladang-ladang memakan rumput sesuka hatinya tanpa
mendapat gangguan dan ketika giliran minumnya tiba pergilah unta itu ke sebuah
perigi yang diberi nama perigi unta dan minumlah sepuas hatinya. Dan pada
hari-hari giliran unta Nabi Saleh itu datang minum, tiada seekor binatang lain
berani menghampirinya, hal mana menimbulkan rasa tidak senang pada
pemilik-pemilik binatang itu yang makin hari makin merasakan bahwa adanya unta
Nabi Saleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan laksana duri yang melintang
di dalam kerongkong.
Dengan
berhasilnya Nabi Saleh mendatangkan mukjizat yang mereka tuntut gagallah para
pemuka kaum Tsamud dalam usahanya untuk menjatuhkan kehormatan dan
menghilangkan pengaruh Nabi Saleh bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan
para pengikutnya dan menghilangkan banyak keraguan dari kaumnya. Maka
dihasutlah oleh mereka pemilik-pemilik ternak yang merasa jengkel dan tidak
senang dengan adanya unta Nabi Saleh yang merajalela di ladang dan kebun-kebun
mereka serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya.
Unta
Nabi Saleh Dibunuh
Persekongkolan
diadakan oleh orang-orang dari kaum Tsamud untuk mengatur rancangan pembunuhan
unta Nabi Saleh dan selagi orang masih dibayangi oleh rasa takut dari azab yang
diancam oleh Nabi Saleh apabila untanya diganggu di samping adanya dorongan
keinginan yang kuat untuk melenyapkan binatang itu dari atas bumi mereka,
muncullah tiba-tiba seorang janda bangsawan yang kaya raya yang akan menyerah
dirinya kepada siapa yang dapat membunuh unta Saleh. Di samping janda itu ada
seorang wanita lain yang mempunyai beberapa puteri cantik-cantik menawarkan
akan menghadiahkan salah seorang dari puteri-puterinya kepada orang yang
berhasil membunuh unta itu.
Dua macam
hadiah yang menggiurkan dari kedua wanita itu di samping hasutan para pemuka
Tsamud mengundang dua orang lelaki bernama Mushadda’ bin Muharrij dan Gudar bin
Salif berkemas-kemas akan melakukan pembunuhan bagi meraih hadiah yang
dijanjikan di samping sanjungan dan pujian yang akan diterimanya dari para
kafir suku Tsamud bila unta Nabi Saleh telah mati dibunuh.
Dengan
bantuan tujuh orang lelaki bersembunyilah kumpulan itu di suatu tempat di mana
biasanya dilalui oleh unta dalam perjalanannya ke perigi tempat ia minum dan
begitu unta-unta yang tidak berdosa itu lalu segeralah dipanah betisnya oleh
Musadda’ yang disusul oleh Gudar dengan menikamkan pedangnya di perutnya.
Dengan
perasaan megah dan bangga pergilah para pembunuh unta itu ke ibu kota
menyampaikan berita matinya unta Nabi Saleh yang mendapat sambutan sorak-sorai
dan teriakan gembira dari pihak musyrikin seakan-akan mereka kembali dari medan
perang dengan membawa kemenangan yang gilang- gemilang. Berkata mereka kepada
Nabi Saleh:” Wahai Saleh! Untamu telah mati dibunuh, cubalah datangkan akan apa
yang engkau katakan dulu akan ancamannya bila unta itu diganggu, jika engkau
betul-betul termasuk orang-orang yang terlalu benar dalam kata-katanya.”
Nabi
Saleh menjawab:” Aku telah peringatkan kamu, bahwa Allah akan menurunkan
azab-Nya atas kamu jika kamu mengganggu unta itu. Maka dengan terbunuhnya unta
itu maka tunggulah engkau akan tibanya masa azab yang Allah talah janjikan dan
telah aku sampaikan kepada kamu. Kamu telah menentang Allah dan terimalah kelak
akibat tentanganmu kepada-Nya. Janji Allah tidak akan meleset. Kamu boleh
bersuka-ria dan bersenang-senang selama tiga hari ini kemudian terimalah
ganjaranmu yang setimpal pada hari keempat. Demikianlah kehendak Allah dan
takdir-Nya yang tidak dapat ditunda atau dihalang.”
Ada
kemungkinan menurut ahli tafsir bahwa Allah melalui rasul-Nya, Nabi Saleh
memberi waktu tiga hari itu untuk memberi kesempatan, kalau-kalau mereka sadar
akan dosanya dan bertaubat minta ampun serta beriman kepada Nabi Saleh kepada
risalahnya.
Akan
tetapi dalam kenyataannya tempoh tiga hari itu bahkan menjadi bahan ejekan
kepada Nabi Saleh yang ditentangnya untuk mempercepat datangnya azab itu dan
tidak usah ditangguhkan tiga hari lagi.
[sunting]
Turunnya azab Allah yang dijanjikan
Nabi
Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab Allah yang akan menimpa di atas mereka
akan didahului dengan tanda-tanda, yaitu pada hari pertama bila mereka
terbangun dari tidur, wajah mereka menjadi kuning dan akan berubah menjadi
merah pada hari kedua dan hitam pada hari ketiga dan pada hari keempat turunlah
azab Allah yang pedih.
Mendengar
ancaman azab yang diberitahukan oleh Nabi Saleh kepada kaum kelompok sembilan
orang yaitu kelompok pembunuh unta merancang melakukan pembunuhan ke atas diri
Nabi Saleh mendahului tibanya azab yang diancamkan itu. Mereka mengadakan
pertemuan rahasia dan bersumpah bersama akan melaksanakan rancangan pembunuhan
itu di waktu malam, di saat orang masih tidur nyenyak untuk menghindari
tuntutan balas darah oleh keluarga Nabi Saleh, jika diketahui identitas mereka
sebagai pembunuhnya. Rancangan mereka ini dirahasiakan sehingga tidak diketahui
dan didengar oleh siapapun kecuali kesembilan orang itu sendiri.
Ketika
mereka datang ke tempat Nabi Saleh bagi melaksanakan rancangan jahatnya di
malam yang gelap-gelita dan sunyi-senyap jatuhlah di atas kepala mereka
batu-batu besar yang tidak diketahui dari arah mana datangnya dan yang seketika
merebahkan mereka di atas tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Demikianlah
Allah telah melindungi rasul-Nya dari perbuatan jahat hamba-hamba-Nya yang
kafir.
Satu hari
sebelum hari turunnya azab yang telah ditentukan itu, dengan izin Allah
berangkatlah Nabi Saleh bersama para mukminin pengikutnya menuju Ramlah, sebuah
tempat di Palestin, meninggalkan Hijir dan penghuninya, kaum Tsamud habis
binasa, ditimpa halilintar yang dahsyat beriringan dengan gempa bumi yang
mengerikan.
Pengajaran
dari kisah Nabi Saleh a.s.
Pengajaran
yang menonjol yang dapat dipetik dari kisah Nabi Saleh ini ialah bahwa dosa dan
perbuatan mungkar yang dilakukan oleh sekelompok kecil warga masyarakat yang
negatif dapat membinasakan masyarakat itu seluruhnya.
Lihatlah
betapa kaum Tsamud menjadi binasa, hancur, bahkan tersapu bersih di atas bumi
karena dosa dan pelanggaran perintah Allah yang dilakukan oleh beberapa orang
pembunuh unta Nabi Saleh A.S. Di sinilah letaknya hikmah perintah Allah agar
kita melakukan amar makruf, nahi mungkar. Ini karena dengan melakukan tugas
amar makruf nahi mungkar yang menjadi fardu kifayah itu, setidak-tidaknya kalau
tidak berhasil mencegah kemungkaran yang terjadi di dalam masyarakat dan
perlindungan kita, kita telah membebaskan diri dari dosa menyetujui atau
merestui perbuatan mungkar itu.
Bersikap
acuh tak acuh terhadap maksiat dan kemungkaran yang berlaku di depan mata dapat
diartikan sebagai persetujuan dan penyekutuan terhadap perbuatan mungkar itu.
Kisah
Nabi Saleh dalam al-Quran
Kisah
Nabi Saleh telah diceritakan dengan 72 ayat dalam 11 surah di antaranya surah
Al-A’raaf, ayat 73 hingga 79, surah “Hud” ayat 61 sehingga ayat 68 dan surah
“Al-Qamar” ayat 23 sehingga ayat 32. dll
Surat 007. Al A'raaf ayat 73 – 79
73. dan (kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara
mereka shaleh. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak
ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata
kepadamu dari Tuhammu. unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, Maka
biarkanlah Dia Makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan
gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."
74. dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu
pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat
bagimu di bumi. kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan
kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; Maka ingatlah nikmat-nikmat
Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.
75. pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya
berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara
mereka: "Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus (menjadi Rasul) oleh
Tuhannya?". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami beriman kepada wahyu,
yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya".
76. orang-orang yang menyombongkan diri berkata:
"Sesungguhnya Kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu
imani itu".
77. kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka
Berlaku angkuh terhadap perintah tuhan. dan mereka berkata: "Hai shaleh,
datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada Kami, jika (betul) kamu Termasuk
orang-orang yang diutus (Allah)".
78. karena itu mereka ditimpa gempa, Maka jadilah mereka
mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka.
79. Maka Shaleh meninggalkan mereka seraya berkata:
"Hai kaumku Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku,
dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang
yang memberi nasehat".
Surat 011. Huud ayat 61 – 68
61. dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh.
Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu
Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan
kamu pemakmurnya[726], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa
hamba-Nya)."
62. kaum Tsamud berkata: "Hai shaleh, Sesungguhnya
kamu sebelum ini adalah seorang di antara Kami yang Kami harapkan, Apakah kamu
melarang Kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak Kami ? dan
Sesungguhnya Kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama
yang kamu serukan kepada kami."
63. Shaleh berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu
jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat
(kenabian) dari-Nya, Maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah
jika aku mendurhakai-Nya. sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain
daripada kerugian.
64. Hai kaumku, Inilah unta betina dari Allah, sebagai
mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah Dia Makan di
bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan
menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat."
65. mereka membunuh unta itu, Maka berkata Shaleh:
"Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari[727], itu adalah
janji yang tidak dapat didustakan."
66. Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh
beserta orang-orang yang beriman bersama Dia dengan rahmat dari Kami dan dari
kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang Maha kuat lagi Maha
Perkasa.
67. dan satu suara keras yang mengguntur menimpa
orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya,
68. seolah-olah mereka belum pernah berdiam[728] di tempat
itu. Ingatlah, Sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah,
kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk
menguasai dan memakmurkan dunia.
[727] Perbuatan mereka menusuk unta itu adalah suatu
pelanggaran terhadap larangan Nabi Shaleh a.s. oleh sebab itu Allah menjatuhkan
kepada mereka hukuman Yaitu membatasi hidup mereka hanya dalam tempo tiga hari,
Maka sebagai ejekan mereka disuruh bersuka ria selama tiga hari itu.
[728] Demikian cepatnya mereka dihancurkan oleh guntur itu,
sehingga mereka hancur lebur oleh guntur itu, tanpa bekas, seakan-akan mereka
tidak pernah ada.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 015. Al Hijr ayat 80 – 86
80. dan Sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr[811]
telah mendustakan rasul-rasul[812],
81. dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya,
82. dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu
(yang didiami) dengan aman.
83. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang
mengguntur di waktu pagi[813],
84. Maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka
usahakan.
85. dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. dan Sesungguhnya saat (kiamat)
itu pasti akan datang, Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.
86. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang Maha Pencipta lagi
Maha mengetahui.
Surat 025. Al Furqaan ayat 38
38. dan (kami binasakan) kaum 'Aad dan Tsamud dan penduduk
Rass[1068] dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum- kaum tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[811] Penduduk kota Al-Hijr ini ialah kaum Tsamud. Al-Hijr
tempat yang terletak di Wadi Qura antara Madinah dan Syria.
[812] Yang dimaksud Rasul-rasul di sini ialah shaleh.
Mestinya di sini disebut rasul, tetapi disebut Rasul-rasul (Jama') karena
mendustakan seorang Rasul sama dengan mendustakan semua rasul-rasul.
[813] Peristiwa itu terjadi pada hari yang keempat, sesudah
datangnya peringatan kepada mereka.
[1068] Rass adalah telaga yang sudah kering airnya.
kemudian dijadikan nama suatu kaum, Yaitu kaum Rass. mereka menyembah patung,
lalu Allah mengutus Nabi Syuaib a.s. kepada mereka.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 026. Asy Syu'araa' ayat 141 – 159
141. kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul.
142. ketika saudara mereka, shaleh, berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu tidak bertakwa?
143. Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan
(yang diutus) kepadamu,
144. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
145. dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas
ajakan itu, Upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
146. Adakah kamu akan dibiarkan tinggal disini (di negeri
kamu ini) dengan aman,
147. di dalam kebun-kebun serta mata air,
148. dan tanam-tanaman dan pohon-pohon korma yang mayangnya
lembut.
149. dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk
dijadikan rumah-rumah dengan rajin;
150. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku;
151. dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang
melewati batas,
152. yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak
Mengadakan perbaikan".
153. mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah salah
seorang dari orang-orang yang kena sihir;
154. kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti
kami; Maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang Termasuk orang-orang
yang benar".
155. Shaleh menjawab: "Ini seekor unta betina, ia
mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kamu mempunyai giliran pula untuk
mendapatkan air di hari yang tertentu.
156. dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan
sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang
besar".
157. kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi
menyesal,
158. Maka mereka ditimpa azab. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat bukti yang nyata. dan adalah kebanyakan mereka tidak
beriman.
159. dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah yang Maha
Perkasa lagi Maha Penyayang.
Surat 027. An Naml ayat 45 – 53
45. dan Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada (kaum)
Tsamud saudara mereka Shaleh (yang berseru): "Sembahlah Allah".
tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan.
46. Dia berkata: "Hai kaumku mengapa kamu minta
disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? hendaklah kamu meminta
ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat".
47. mereka menjawab: "Kami mendapat nasib yang malang,
disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu". Shaleh berkata:
"Nasibmu ada pada sisi Allah, (Bukan Kami yang menjadi sebab), tetapi kamu
kaum yang diuji".
48. dan adalah di kota itu[1099] sembilan orang laki-laki
yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.
49. mereka berkata: "Bersumpahlah kamu dengan nama
Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta
keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita
tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan Sesungguhnya kita adalah
orang-orang yang benar".
50. dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh
dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari.
51. Maka perhatikanlah betapa Sesungguhnya akibat makar
mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.
52. Maka Itulah rumah-rumah mereka dalam Keadaan runtuh disebabkan
kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi
kaum yang mengetahui.
53. dan telah Kami selamatkan orang-orang yang
beriman[1100] dan mereka itu selalu bertakwa.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1099] Menurut ahli tafsir yang dimaksud dengan kota ini
ialah kota kaum Tsamud Yaitu kota Al Hijr.
[1100] Yaitu Shaleh a.s. dan orang-orang yang beriman
kepada Allah yang bersama dengan Dia.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 029. Al 'Ankabuut ayat 38
38. dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah
nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka.
dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu
ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang
berpandangan tajam,
Surat 051. Adz Dzariyaat ayat 43 – 45
43. dan pada (kisah) kaum Tsamud ketika dikatakan kepada
mereka: "Bersenang-senanglah kalian sampai suatu waktu."
44. Maka mereka Berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya,
lalu mereka disambar petir dan mereka melihatnya.
45. Maka mereka sekali-kali tidak dapat bangun dan tidak
pula mendapat pertolongan,
Surat 054. Al Qamar ayat 23 – 32
23. kaum Tsamudpun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu).
24. Maka mereka berkata: "Bagaimana kita akan
mengikuti seorang manusia (biasa) di antara kita?" Sesungguhnya kalau kita
begitu benar-benar berada dalam Keadaan sesat dan gila".
25. Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita?
sebenarnya Dia adalah seorang yang Amat pendusta lagi sombong.
26. kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya
Amat pendusta lagi sombong.
27. Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai
cobaan bagi mereka, Maka tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah.
28. dan beritakanlah kepada mereka bahwa Sesungguhnya air
itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum
dihadiri (oleh yang punya giliran)[1436]
29. Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap
(unta itu) dan membunuhnya.
30. Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.
31. Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara
yang keras mengguntur, Maka jadilah mereka seperti rumput kering (yang
dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang.
32. dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk
pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1436] Unta betina ini sebagai mukjizat Nabi saleh a.s.
Lihat surat Hud ayat 64 dan surat Asy Syu'araa' ayat 154-155.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------