Surat 49 ayat 11 – 12
11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan
orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan
itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri[186] dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman[187] dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang
yang zalim.
12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Surat 24 ayat 11 – 20
11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu
adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu
buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari
mereka mendapat Balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara
mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu
baginya azab yang besar[188]
12. mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu
orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka
sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang
nyata."
13. mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan
empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan
saksi-saksi Maka mereka Itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta.
14. Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada
kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar,
karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.
15. (ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu
dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui
sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal Dia pada
sisi Allah adalah besar.
16. dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar
berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan
ini, Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah Dusta yang besar."
17. Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali
memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman.
18. dan Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kamu. dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita)
perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi
mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang,
kamu tidak mengetahui.
20. dan Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan
rahmat-Nya kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang,
(niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar).
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[186] Jangan mencela dirimu sendiri Maksudnya ialah mencela
antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
[187] Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai
oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman,
dengan panggilan seperti: Hai fasik, Hai kafir dan sebagainya.
[188] Berita bohong ini mengenai istri Rasulullah s.a.w.
'Aisyah r.a. Ummul Mu'minin, sehabis perang dengan Bani Mushtaliq bulan Sya'ban
5 H. Perperangan ini diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula 'Aisyah dengan
Nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. dalam
perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat.
'Aisyah keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan, kemudian kembali.
tiba-tiba Dia merasa kalungnya hilang, lalu Dia pergi lagi mencarinya.
Sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada dalam
sekedup. setelah 'Aisyah mengetahui, sekedupnya sudah berangkat Dia duduk di
tempatnya dan mengaharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya. Kebetulan,
lewat ditempat itu seorang sahabat Nabi, Shafwan Ibnu Mu'aththal,
diketemukannya seseorang sedang tidur sendirian dan Dia terkejut seraya
mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, isteri Rasul!"
'Aisyah terbangun. lalu Dia dipersilahkan oleh Shafwan mengendarai untanya
Syafwan berjalan menuntun unta sampai mereka tiba di Madinah. orang-orang yang
melihat mereka membicarakannya menurut Pendapat masing-masing. mulailah timbul
desas-desus. kemudian kaum munafik membesar- besarkannya, Maka fitnahan atas
'Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di
kalangan kaum muslimin.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------