Surat 5 ayat 89
89.
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud
(untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu
sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh
orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu,
atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang
siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga
hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah
(dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan
kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
Surat 66 ayat 2
2. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian
membebaskan diri dari sumpahmu[19] dan Allah adalah
Pelindungmu dan Dia Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Surat 35 ayat 42
42. dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan
sekuat-kuat sumpah; Sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi
peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu
umat-umat (yang lain). tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, Maka
kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari
(kebenaran),
Surat 16 ayat 91 – 92
91. dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu
berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap
umpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
92. dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang
menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali,
kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang
lain[20]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. dan
Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu
perselisihkan itu.
Surat 16 ayat 94 – 95
94. dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat
penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh
tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi
(manusia) dari jalan Allah; dan bagimu azab yang besar.
95. dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah
dengan harga yang sedikit (murah), Sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah,
Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Surat 2 ayat 224 – 225
224. Jangahlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu
sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa
dan Mengadakan ishlah di antara manusia[21]. dan Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui.
225. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpahmu yang
tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Allah menghukum kamu disebabkan
(sumpahmu) yang disengaja (untuk bersumpah) oleh hatimu. dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyantun[22].
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[19] Apabila seseorang bersumpah mengharamkan yang halal
Maka wajiblah atasnya membebaskan diri dari sumpahnya itu dengan membayar
kaffarat, seperti tersebut dalam surat Al Maaidah ayat 89.
[20] Kaum muslimin yang jumlahnya masih sedikit itu telah
Mengadakan Perjanjian yang kuat dengan Nabi di waktu mereka melihat orang-orang
Quraisy berjumlah banyak dan berpengalaman cukup, lalu timbullah keinginan
mereka untuk membatalkan Perjanjian dengan Nabi Muhammad s.a.w. itu. Maka
perbuatan yang demikian itu dilarang oleh Allah s.w.t.
[21] Maksudnya: melarang bersumpah dengan mempergunakan
nama Allah untuk tidak mengerjakan yang baik, seperti: demi Allah, saya tidak
akan membantu anak yatim. tetapi apabila sumpah itu telah terucapkan, haruslah
dilanggar dengan membayar kafarat.
[22] Halim berarti penyantun, tidak segera menyiksa orang
yang berbuat dosa.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 24 ayat 11 – 20
11. Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu
adalah dari golongan kamu juga. janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu
buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. tiap-tiap seseorang dari
mereka mendapat Balasan dari dosa yang dikerjakannya. dan siapa di antara
mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu
baginya azab yang besar[23].
12. mengapa di waktu kamu mendengar berita bohon itu
orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka
sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang
nyata.
13. mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan
empat orang saksi atas berita bohong itu? Olah karena mereka tidak mendatangkan
saksi-saksi Maka mereka Itulah pada sisi Allah orang- orang yang dusta.
14. Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada
kamu semua di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar,
karena pembicaraan kamu tentang berita bohong itu.
15. (ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu
dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui
sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal Dia pada
sisi Allah adalah besar.
16. dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar
berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan
ini, Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah Dusta yang besar."
17. Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali
memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman.
18. dan Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kamu. dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
19. Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita)
perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi
mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang,
kamu tidak mengetahui.
20. dan Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya
kepada kamu semua, dan Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang, (niscaya kamu
akan ditimpa azab yang besar).
Surat 58 ayat 14 – 19
14. tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan
suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? orang-orang itu bukan dari
golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. dan mereka bersumpah untuk
menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui.
15. Allah telah menyediakan bagi mereka azab yang sangat
keras, Sesungguhnya Amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
16. mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai,
lalu mereka halangi (manusia) dari jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab
yang menghinakan.
17. harta benda dan anak-anak mereka tiada berguna
sedikitpun (untuk menolong) mereka dari azab Allah. mereka Itulah penghuni
neraka, dan mereka kekal di dalamnya.
18. (ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan
Alla) lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan musyrikin)
sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa mereka akan
memperoleh suatu (manfaat). ketahuilah, bahwa Sesungguhnya merekalah
orang-orang pendusta.
19. syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka
lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan syaitan. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya
golongan syaitan Itulah golongan yang merugi.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[23] Berita bohong ini mengenai istri Rasulullah s.a.w.
'Aisyah r.a. Ummul Mu'minin, sehabis perang dengan Bani Mushtaliq bulan Sya'ban
5 H. Perperangan ini diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula 'Aisyah dengan
Nabi berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. dalam
perjalanan mereka kembali dari peperangan, mereka berhenti pada suatu tempat.
'Aisyah keluar dari sekedupnya untuk suatu keperluan, kemudian kembali.
tiba-tiba Dia merasa kalungnya hilang, lalu Dia pergi lagi mencarinya.
Sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada
dalam sekedup. setelah 'Aisyah mengetahui, sekedupnya sudah berangkat Dia duduk
di tempatnya dan mengaharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya.
Kebetulan, lewat ditempat itu seorang sahabat Nabi, Shafwan Ibnu Mu'aththal,
diketemukannya seseorang sedang tidur sendirian dan Dia terkejut seraya
mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, isteri Rasul!"
'Aisyah terbangun. lalu Dia dipersilahkan oleh Shafwan mengendarai untanya.
Syafwan berjalan menuntun unta sampai mereka tiba di Madinah. orang-orang yang
melihat mereka membicarakannya menurut Pendapat masing-masing. mulailah timbul
desas-desus. kemudian kaum munafik membesar- besarkannya, Maka fitnahan atas
'Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di
kalangan kaum muslimin
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------