PENGELOMPOKKAN MANUSIA
UMAT MANUSIA
Pada hari kebangkitan
ini seluruh manusia akan dibangkitkan dalam 3 kelompok, yaitu:
- Kelompok yang berkendaraan,
- Kelompok yang berjalan kaki,
- Kelompok yang berjalan dengan wajahnya.
Ada salah seorang
sahabat yang menanyakan, bagaimana bisa sekelompok tersebut berjalan dengan
wajahnya, kemudian Muhammad menjawab "Allah yg menjadikan mereka berjalan
dengan kaki, pasti mampu membuat mereka berjalan dengan wajah."
12 KELOMPOK UMAT MANUSIA
Pada masa ini umat Islam
datang secara berkelompok, berdasarkan surah An-Naba' [78]:18 dan hadits
shahih, Muhammad bersabda, "Wahai Muadz, sesungguhnya
engkau bertanyakan sesuatu yang sangat besar. Ada 12 kelompok umatku akan
dihalau ke Padang Mahsyar. Mereka semuanya itu Allah Maha Kuasa tukarkan, tidak
seperti mereka hidup ketika didunia." Golongan itu adalah seperti berikut:
- Pertama
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan berkaki. Mereka adalah orang yang ketika di dunia dulu suka mengganggu tetangganya. - Kedua
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berupa babi hutan. Mereka adalah orang yang ketika hidupnya meringankan malas dan lalai dalam salat. - Ketiga
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan keledai, mereka Sedangkan perut membesar seperti gunung dan di dalamnya penuh dengan ular dan kalajengking. Meraka ini adalah orang yang enggan membayar zakat. - Keempat
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah memancut keluar dari mulut mereka. Mereka ini adalah orang yang berdusta di dalam jual beli. - Kelima
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk lebih daripada bangkai. Mereka ini adalah orang yang melakukan maksiat sembunyi-sembunyi kerana takut dilihat orang, tetapi tidak takut kepada Allah. - Keenam
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan leher mereka terputus. Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu. - Ketujuh
Dibangkitkan dari kubur tanpa mempunyai lidah dan dari mulut mereka mengalir keluar nanah serta darah. Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran. - Kedelapan
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan terbalik yaitu kepala kebawah dan kaki keatas, serta farajnya mengeluarkan nanah yang mengalir seperti air. Meraka adalah orang yang berbuat zina dan mati tanpa sempat bertaubat. - Kesembilan
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah hitam gelap dan bermata biru serta perutnya dipenuhi api. Mereka itu adalah orang yang memakan harta anak yatim dengan cara zalim. - Kesepuluh
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya. - Kesebelas
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut. Perutnya pula menggelebeh hingga ke paha dan keluar beraneka kotoran. Mereka adalah orang yang minum arak. - Keduabelas
Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan wajah yang bersinar-sinar bercahaya laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirath seperti kilat yang menyambar. Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik, selalu menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara salat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat dan mendapat ampunan, kasih sayang dan keridhaan Allah.
BARISAN DI MAHSYAR
Di padang mashyar nanti
bendera-bendera dipasang oleh pemimpin-pemimpin kebenaran dan di bawahnya
terdapat barisan-barisan pengikutnya. Bendera itu dipasang dan dikibarkan
oleh :
- Bendera Liwaus Shidqi (Kebenaran) dikibarkan oleh Abu
Bakar Al-Shiddiq bagi semua orang yang benar dan jujur akan berada di
bawah bendera tersebut.
- Bendera Fuqaha' untuk Mu'adz bin Jabal bagi semua orang
yang alim fiqih akan berada dan berbaris di bawah bendera panji-panji ini.
- Bendera Zuhud untuk Abu Dzar Al-Ghiffari bagi semua
manusia yang menjiwai dan membudi daya dengan zuhud akan berada di bawah
bendera ini.
- Bendera Dermawan untuk Utsman bin Affan bagi para
dermawan akan berada di bawahnya.
- Bendera Syuhada untuk Ali bin Abi Thalib bagi setiap
orang yang mati syahid sama berbaris di bawah bendera ini.
- Bendera Qurra' untuk Ubay bin Ka'ab bagi para qari'
sama berbaris di bawah bendera panji-panji ini.
- Bendera Mu'adzin untuk Bilal bin Rabah bagi para
mu'adzin akan berada pada barisan di bawah bendera ini.
- Bendera orang-orang yang dibunuh dengan aniaya untuk
Husain bin Ali bagi orang-orang yang dibunuh dengan aniaya akan berada di
bawah bendera ini.
TUJUH ORANG YANG MENDAPATKAN NAUNGAN
Di Mahsyar dengan suhu
yang sangat panas di hari hisab, tentulah para manusia menjadi bingung dan
panik ingin mencari tempat perlindungan. Dan pada hari itulah manusia akan
berkata: "Ke mana tempat lari?". Dalam Al-Quran disingkapkan dengan
tegas dan jelas sekali perihal keadaan itu sebagaimana firman Allah dalam surah
Al-Qiyamah: 10-11:
"Pada hari itu
manusia berkata: "Kemana tempat lari?" Sekali-kali tidak! Tidak ada
tempat berlindung!" Tetapi dengan kehendak Allah akan terdapat beberapa
orang yang mendapatkan naungan, tetapi tidak semua manusia dapat berteduh di
bawahnya, itu merupakan rahmat Allah dan naungannya. Ada tujuh orang yang akan
mendapatkan naungan dari Allah dengan rahmatNya pada hari yang tiada naungan
selain naunganNya ialah :
- Penguasa/ pemimpin yang adil.
- Seorang remaja yang mengawali keremajaannya dengan
beribadah kepada Allah.
- Seorang lelaki yang hatinya dipertautkan dengan
masjid-masjid.
- Dua orang yang saling cinta-mencintai karena Allah,
yakni yang keduanya berkumpul dan berpisah kerana Allah.
- Seorang lelaki yang ketika dirayu oleh wanita bangsawan
lagi rupawan, lalu ia menjawab: "Sesungguhnya aku takut kepada
Allah".
- Seorang yang mengeluarkan sedekah dan disembunyikan,
sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan
kanannya itu (artinya dia bersedekah dan tidak menceritakan sedekahnya itu
kepada orang lain).
- Seorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang
sunyi, sehingga kedua matanya mencucurkan air mata."
5. Syafa’at
Syafaat ini khusus hanya
untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik besar yang menyebabkan
kepada kekafiran. Adapun bagi orang musyrik, kafir Dan munafik, maka tidak Ada
syafaat bagi mereka.
Syafaat ini diberikan
Rasulullah SAW kepada umat Muslim (dengan izin dari Allah SWT).
6. Hisab
Yawm al Hisãb artinya
hari perhitungan/ penghakiman amal baik dan amal buruknya manusia. Setelah
berada di Mahsyar selanjutnya mereka satu persatu dihisab. Sebelum dihisab,
mereka diberitahu tentang amal perbuatan yang telah mereka kerjakan meskipun
mereka telah lupa apa yang mereka kerjakan. Amal manusia didunia telah dicatat
oleh Malaikat Kirâman Kâtibîn, tanpa ada kekliruan sedikitpun.
Pada tahap (fase) ini,
Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan ucapan yang mereka
lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa
keimanan, keistiqomahan atau kekafiran.
Setiap manusia berlutut
di atas lutut mereka. “Dan kamu lihat tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat)
buku catatan amalnya . Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al Jatsiah:28).
Umat yang pertama kali
dihisab adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi yang pertama
dihisab. Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada seorang hamba adalah
Shalatnya, sedang yang pertama kali diadili diantara manusia adalah urusan
darah.
Allah SWT mengatakan
kepada orang kafir : “Dan kamu tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami
menjadi saksi atasmu diwaktu kamu melakukannya”.(QS. Yunus:61). Seluruh anggota
badan juga akan menjadi saksi.
Allah bertanya kepada
hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : “Maka demi Rabbmu, kami
pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke kerjakan
dahulu”.(Al Hijr:92-93).
Seorang hamba akan
ditanya tentang hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan amalnya dan akan
ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.
7. Pembagian catatan
amal
Manusia akan merenima
buku catatan amal yang telah dilakukan ketika di dunia. Amal-amal tersebut
kemudian ditimbang di atas mizan atau neraca. Barang siapa yang berat amal
kebaikannya akan dimasukkan ke surga dan yang ringan kebaikannya akan
dimasukkan ke neraka. Apabila buku (catatan) itu berat amal kebaikkannya akan
diterima tangan kanan, sebaliknya bila buku itu berat amal kejahatannya akan
diterima tangan kiri. Sesuai dengan Firman Allah Al-Isra ayat 71,
“
|
"Ingatlah suatu hari yang
saat itu Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya, dan barang siapa yang
diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca
kitab itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun." (Al-Isra ayat 71)
|
”
|
Firman Allah dalam Al-
Insyiqaq ayat 7 - 12
“
|
"Maka adapun orang yang
diberi kitabnya dari arah kanannya, akan diperhitungkan amal perbuatannya
dengan mudah, dan kembali kepada ahlinya riang gembira. Adapun orang yang
diberikan kitab amalannya dari arah kirinya dia akan mengalami kesengsaraan, dan
dimasukakan kedalam Neraka Sa'ir." (Al- Insyiqaq ayat 7 - 12)
|
”
|
Pada detik-detik
terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi kitab (amal) nya yang
mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia kerjakan
di dunia.
Al Kitab di sini
merupakan lembaran-lembaran yang berisi catatan amal yang ditulis oleh malaikat
yang ditugaskan oleh Allah SWT.
Manusia yang baik
amalnya selama di dunia, akan menerima catatan amal dari sebelah kanan.
Sedangkan manusia yang jelek amalnya akan menerima catatan amal dari belakang
dan sebelah kiri, spt pada firman Allah berikut ini:
“Adapun orang yang
diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan
pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman)
dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia
akan berteriak : “celakalah aku”, dan ia akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka)”,(QS. Al Insyiqaq:8-12) .
“Adapun orang yang
diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:”wahai
alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak
mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian itulah yang
menyelesaikan segala sesuatu.Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat
kepadaku.Telah hilang kekuasaanku dariku” (Allah berfirman): “Peganglah dia
lalu belenggulah tangannya ke lehernya”, kemudian masukkanlah dia ke dalam api
neraka yang menyala-nyala”.(QS. Al Haqqah:25 31).
8. Mizan
Mizan adalah apa yang
Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah
berfirman : “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka
tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat
biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya.Dan cukuplah Kami sebagai
Pembuat perhitungan”.(QS. Al Anbiya:47)
Setelah tahapan Mizan
ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan syirik akan masuk
neraka.
Sedangkan umat muslim
lainnya, akan melalui tahap selanjutnya yaitu Telaga
9. Telaga
Umat Muhammad SAW akan
mendatangi air pada telaga tsb. Barang siapa minum dari telaga tersebut maka ia
tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga masing-masing. Telaga
Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas dari yang lain,
sebagaimana sabdanya :
Sesungguhnya setiap Nabi
mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan lebih
banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya Nabi Muhammad mngharapkan agar
menjadikan pengikutnya yang lebih banyak (HR. Bukhari Muslim).
Setelah Telaga, umat
muslim akan ke tahap selanjutnya yaitu tahap Ujian Keimanan Seseorang. Perlu
dicatat bahwa orang kafir dan orang yang berbuat syirik sudah masuk neraka
(setelah tahap Mizan, seperti dijelaskan di atas).
10.Ujian Keimanan
Seseorang
Selama di dunia, orang
munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka menampakkan keislamannya.
Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan diketahui, diantaranya cahaya
mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin.
Saat digiring, orang-orang munafik ini merengek-rengek agar orang-orang mukmin
menunggu dan menuntun jalannya.Karena saat itu benar-benar gelap dan tidak ada
petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka.
Allah SWT
berfirman,”Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata
kepada orang-orang beriman:”Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil
sebahagian dari cahayamu”.Dikatakan (kepada mereka):”Kembalilah kamu ke belakang
dan carilah sendiri cahaya (untukmu)”.Lalu diadakan diantara mereka dinding
yang mempunyai pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat da di sebelah luarnya dari
situ ada siksa.(QS.Al hadid:13).
Setelah ini umat muslim
yang lolos sampai tahap Ujian Keimanan Seseorang ini, akan melalui Shirat.
11. Shirat
Shirath adalah jembatan
yang dibentangkan di atas neraka jahannam, untuk diseberangi orang-orang mukmin
menuju Jannah (Surga).
Beberapa Hadits tentang
Shirath
Sesungguhnya
rasulullah SAW pernah ditanya tentang Shirath, maka beliau berkata :
Tempat menggelincirkan,
di atasnya ada besi penyambar dan pengait dan tumbuhan berduri yang besar, ia
mempunyai duri yang membahayakan seperti yang ada di Najd yang disebut pohon
Sud’an.(HR. Muslim)
“Telah
sampai kepadaku bahwasanya shirath itu lebih tipis dari rambut dan lebih tajam
dari pedang”. (HR. Muslim)
“Ada
yang melewati shirath laksana kejapan mata dan ada yang seperti kilat, ada yang
seperti tiupan angin, ada yang terbang seperti burung dan ada yang menyerupai
orang yang mengendarai kuda, ada yang selamat seratus persen, ada yang
lecet-lecet dan ada juga yang ditenggelamkan di neraka jahannam”. (HR. Bukhari
Muslim)
Yang
paling pertama menyebarangi shirath adalah Nabi Muhammad SAW dan para pemimpin
umat beliau.Beliau bersabda : “Aku dan umatku yang paling pertama yang
diperbolehkan melewati shirath dan ketika itu tidak ada seorangpun yang bicara,
kecuali Rasul Dan Rasul berdo’a ya Allah selamatkanlah,
selamatkanlah.(HRBukhari).
Bagi umat muslim yang
berhasil melalui shirath tersebut, akan ke tahap selanjutnya jembatan
Al-Shirath (Arab:Ash-Shirāth) adalah jembatan/
titian yang terbentang di atas permukaan neraka Jahannam yang sangat licin,
memiliki kait, cakar dan duri.Setelah melewati masa di Mahsyar, kaum Muslim
akan dibentangkan shirath bagi mereka di atas Jahannam sehingga mereka
melintasi di atasnya dengan kecepatan sesuai dengan kadar keimanan mereka.
Orang yang pertama kali melewatinya adalah Muhammad, kemudian Muhammad berdiri
di tepi shirath seraya berdoa, “Rabbi, selamatkan, selamatkan!” Jika ada
umat-Nya yang pernah menyekutukan Allah dengan kesyirikan besar dan belum
bertaubat sebelum kematiannya, akan mengakibatkan kekekalan di dalam neraka.
Adapun orang-orang kafir
dengan berbagai jenisnya, musyrikin, penyembah berhala, atheis dan yang
lainnya, mereka itu akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dibukakan ketujuh
pintu Jahannam bagi mereka. Sesuai dengan surah Az Zumar: 71,
“
|
Orang-orang kafir dibawa ke neraka
Jahanam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu
dibukakanlah pintu-pintunya.(Az-Zumar
[39]:71)
|
”
|
dan Surah Al-Hijr
[15]:44,
“
|
Jahanam itu mempunyai tujuh pintu.
Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.(Al-Hijr [15]:44)
|
”
|
ETIMOLOGI
Kata shirath secara akar
bahasa memiliki arti 'tertelan'. Penamaan jembatan ini mengapa disebut sebagai
jembatan Shirath adalah berdasarkan kedua hadits shahih berikut ini, "Maka
dibuatlah Ash-Shirath di atas jahannam ...." "Dan diutus amanah dan
kekerabatan, maka keduanya berdiri di kedua tepi Ash-Shirath ...."
WUJUD
SHIRATH
Jembatan yang
menghubungkan Mahsyar dengan Surga, menurut keterangan sahabat Abu Said,
"Jembatan ini lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang."
Muhammad pernah bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah menciptakan Shirath yang berada di atas neraka,
yaitu jembatan yang terletak di tengah-tengah neraka Jahannam yang sangat licin
dan dapat menggelincirkan. Jembatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang setiap
gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun berupa tanjakan
yang tinggi, seribu tahun berupa dataran, dan seribu tahun berupa lereng yang
curam. Dia lebih kecil dan lembut dari pada rambut, lebih tajam dari pada
pedang, dan lebih gelap dibandingkan malam yang pekat. Setiap gardu mempunyai 7
cabang, setiap cabang bentuknya bagai panah yang ujungnya tajam. Duduklah
setiap hamba di atas setiap gardu tersebut dan ditanyakan kepadanya tentang
perintah-perintah Allah."
PERTANYAAN DISETIAP POS
Selama perjalanan di
shirath, setiap seorang hamba akan ditanyakan tentang apa saja yang telah ia
kerjakan selama hidupnya. Pertanyaan disetiap pos adalah sebagai berikut:
- Pos pertama iman,
- Pos kedua salat,
- Pos ketiga zakat,
- Pos keempat puasa,
- Pos kelima haji dan umroh,
- Pos keenam wudhu' dan mandi junub,
- Pos ketujuh tentang sikap terhadap kedua orang tua,
menyambung tali persaudaraan dan penganiayaan terhadap sesama makhluk
hidup.
Jika seorang hamba lolos
dari semua pertanyaan-pertanyaan ini, maka tetaplah ia pada pos dan jika tidak,
maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka.
Dalam suatu riwayat
diceritakan: Sesungguhnya ketika manusia melewati jembatan, maka api neraka
berada di bawah telapak kaki mereka, ada yang berada di atas kepala mereka, ada
yang berada di sebelah kanan dan kiri mereka, serta ada yang berada di belakang
dan di depan mereka. Allah berfirman dalam Surah Maryam:
“
|
Dan tidak ada seorangpun dari
padamu, melainkan mendatangi neraka itu, hal itu bagi Tuhanmu adalah
kepastian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang
yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam neraka dalam
keadaan berlutut." (Maryam [18]:71-72).
|
”
|
Sedangkan api neraka itu
selalu memakan tubuhnya, mulai dari kulit sampai dagingnya, sehingga orang yang
lewat di atas jembatan itu bagaikan arang yang hitam, kecuali orang-orang yang
selamat dari api neraka. Sebagian mereka ada yang melewati neraka tanpa disertai
rasa takut terhadap apapun dari kesulitan dan tidak pula merasakan panasnya,
hingga ia berkata pada akhir perjalanannya: "Dimanakah jembatan
itu ?" Lalu dikatakan kepadanya: "Telah engkau lalui jembatan
itu tanpa kesusasahan berkat rahmat Allah."
SEPULUH KUMPULAN MANUSIA DI SHIRATH
Manusia yang pertama
kali menginjakkan kakinya di Shirath adalah Muhammad, dia akan memimpin
kumpulan-kumpulan umatnya. Kumpulannya terbagi menjadi 10 bagian, yaitu:
- Kumpulan pertama berhasil melintasi seperti kilat yang
memancar.
- Kumpulan kedua melintasi seperti angin yang kencang.
- Kumpulan ketiga melintasi seperti kuda yang baik.
- Kumpulan yang keempat seperti burung yang pantas.
- Kumpulan yang kelima berlari.
- Kumpulan keenam berjalan.
- Kumpulan ketujuh berdiri dan duduk karena mereka dahaga
dan penat. Dosa-dosa terpikul di atas belakang mereka. Muhammad berhenti
di atas Shirath. Setiap kali, Muhammad melihat seorang dari umatnya
bergelayut di atas Shirath, kemudian ia akan menarik tangannya dan
membangunkan dia kembali.
- Kumpulan kedelapan menarik muka-muka mereka dengan
rantai karena terlalu banyak kesalahan dan dosa mereka. Bagi yang buruk,
mereka akan menyeru: "Wahai Muhammad!" Muhammad kemudian
berkata: "Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan! Selamatkan mereka"!
- Kumpulan kesembilan dan kesepuluh tertinggal di atas
Shirath, mereka tidak diizinkan untuk menyeberang.
Dikatakan bahwa, di
pintu surga, ada pokok yang mempunyai banyak dahan. Bilangan dahannya tidak
terkira hanya Allah saja yang mengetahui. (perlu perhatian) anak anak
yang mati belum baligh ada sendiri tempatnya yaitu Al A’raaf
CATATAN
1. Hadits
shahih diriwayatkan oleh Imam Muslim, juz I, no. 352
2. Diriwayatkan
oleh Imam Muslim.
3. Etimologi
Shirath
4. Hadits
riwayat Imam Bukhari dan Muslim.
5. Hadits
riwayat Imam Muslim
6. Hadits
dari sahabat Muhammad yaitu Abu Said.
7. "Sampai
kepadaku bahwa jembatan ini (ash-shirath) lebih lembut dari rambut dan lebih
tajam dari pedang" Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim 1 / 167).
12. Jembatan
Jembatan disini, bukan
shirath yang letaknya di atas neraka jahannam. Jembatan ini dibentangkan
setelah orang mukmin berhasil melewati shirath yang berada di atas neraka
jahannam.
Rasulullah SAW bersabda
: “Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka diberhentikan di
atas jembatan antara Jannah(surga) dan neraka, mereka akan saling diqhisash
antara satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di dunia.Setelah mereka bersih
dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan masuk Jannah. Demi Dzat
yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, seorang diantara kalian lebih mengenal tempat
tinggalnya di jannah daripada tempat tinggalnya di dunia”.(HR. Bukhari).
Setelah melewati
jembatan ini barulah orang mukmin masuk Surga.
Kesimpulan :
Setelah penjelasan di
atas tinggal kita menunggu…, apa yang akan kita alami di hari akhir nanti…,
tentunya sesuai dengan apa yang kita lakukan di dunia ini…. Semoga Alah SWT
memberi kekuatan dan selalu membimbing kita untuk tetap istiqomah di jalan-Nya
sehingga dapat mencapai surga-Nya dan dijauhkan dari siksa neraka-Mu ya
Allah…….karena kami sangat takut akan siksa neraka-Mu ya Allah……