Allah menurunkan tujuh
ayat yang berulang ulang yaitu Al fathehah
Surat 15 ayat 87
87. dan Sesungguhnya Kami telah berikan
kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang[2] dan Al Quran yang agung.
Surat 39 ayat 23
23. Allah telah menurunkan Perkataan
yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi
berulang-ulang [3], gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada
Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat
Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya
seorang pemimpinpun.
Surat 1 ayat 1
– 7
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang[4].
2. segala puji[5] bagi Allah, Tuhan semesta alam[6].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai[7] di hari Pembalasan[8].
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[9], dan hanya kepada
Engkaulah Kami meminta pertolongan[10].
6. Tunjukilah[11] Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka[12]; bukan (jalan) mereka yang dimurkai[13] dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[14]
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis
baca.
[2] Yang dimaksud tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang ialah
surat Al-Faatihah yang terdiri dari tujuh ayat. sebagian ahli tafsir mengatakan
tujuh surat-surat yang panjang Yaitu Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maaidah,
An-Nissa', Al 'Araaf, Al An'aam dan Al-Anfaal atau At-Taubah.
[3] Maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran
dan kisah-kisah itu diulang-ulang menyebutnya dalam Al Quran supaya lebih kuat
pengaruhnya dan lebih meresap. sebahagian ahli tafsir mengatakan bahwa
Maksudnya itu ialah bahwa ayat-ayat Al Quran itu diulang-ulang membacanya
seperti tersebut dalam mukaddimah surat Al Faatihah.
[4] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan
menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan
menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya.
Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan
sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang
membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi
pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar
Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat
rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
[5] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena
perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji
Allah berarti: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan
syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang
diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah
sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
[6] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki,
mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan,
kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin
(semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis
dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda
mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.
[7] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti:
pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya:
Raja.
[8] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu
masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang
buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan
sebagainya.
[9] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan
ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai
Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang
mutlak terhadapnya.
[10] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata
isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang
tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
[11] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi
petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar
memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
[12] . mereka itu adalah orang-orang yang
telah diberi nikmat oleh Allah, Yaitu Para Nabi dari keturunan Adam, dan dari
orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan
Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami
pilih. apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka
mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. [surat 19 ayat 58 ]Dan juga
sesuai dengan [surat 57 ayat 19].serta [surat 4 ayat 69].
[13]. Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai ialah ditujukan
kepada bani Israil yaitu mereka sudah jelas jelas tahu isi kitabnya tapi tidak
mau menjalankannya dan bahkan mereka merubah rubah kitabnya sesuai hawa
nafsunya (Munafik)
[14] Yang dimaksud dengan mereka yang sesat ialah ditujukan
kepada orang nasrani yang jelas jelas sesat yang menigakan tuhan , / semua
golongan yang menyimpang dari ajaran Islam. ( MUSYRIK )
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
surat 19 ayat 58
أُولَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ
مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ
إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى
عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
58. mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh
Allah, Yaitu Para Nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami
angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang
yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. apabila dibacakan ayat-ayat
Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud
dan menangis.
surat 57 ayat 19
وَالَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ أُولَئِكَ هُمُ
الصِّدِّيقُونَ وَالشُّهَدَاءُ عِنْدَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَنُورُهُمْ
وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
19. dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,
mereka itu orang-orang Shiddiqien[15] dan orang-orang yang menjadi saksi di
sisi Tuhan mereka. bagi mereka pahala dan cahaya mereka. dan orang-orang yang
kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka Itulah penghuni-penghuni neraka.
--------------------------------------------------------------------------------------------
[15] Ialah: orang-orang yang Amat teguh kepercayaannya kepada
kebenaran rasul, dan Inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana
yang tersebut dalam surat Al Faatihah ayat 7.
--------------------------------------------------------------------------------------------
surat 4 ayat 69
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ
أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
69. dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka
itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah,
Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin[16], orang-orang yang mati syahid, dan
orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
[16] Ialah: orang-orang yang Amat teguh kepercayaannya
kepada kebenaran rasul, dan Inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat
sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Faatihah ayat 7.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Surat “ AL FAATHIHAH “ ( Pembukaan ) yang di turunkan
di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang pertama tama diturunkan
dengan lengkap diantara surat surat yang ada dalam Al Qur’an dan termasuk
golongan surat Makiyah.
Surat ini disebut “ Al Faathihah “ (pembukaan ) karena dengan
surat ini dibuka dan dimulainya Al Qur’an.
Dinamakan “Ummul Qur’an” (Induk Al Qur’an) atau
“Ummul Kitab” (Induk Kitab) karena dia merupakan induk bagi semua isi Al
Qur’an, serta menjadi inti sari dari kandungan Al qur’an dan karena itu
diwajibkan membacanya pada tiap tiap sholat / sembahyang.
Dinamakan pula “As Sab’ul matsaany” (tujuh yang berulang ulang)
karena ayatnya tujuh dan dibaca berulang ulang dalam sholat / sembahyang.
Nabi
bersabda : Artinya : (surat) Al Hamdulillah itu Ummul Qur’an (Induk
Qlqur’an), Ummul Kitab (Induk Al kitab), Al Sab’ul matsaani (tujuh yang
berulang), Al Syifaa’ (penyembuh), Al Asas (dasar), Al Waaqiyah (pelindung), Al
Kaafiyah (pencakup), Ar Ruqiyah (penangkal), Alqur’anul adziim (Qur’an yang
agung).(HR Turmudzi dari abu hurairah)