Menurut
Al-Imam At-Thabari dalam Tarikhnya (jilid 1 hlm 121-126), bahwa Mujahid
meriwayatkan keterangan AbduLLAAH bin Abbas bin Abdul Mutthalib yang mengatakan
: Adam diturunkan dari surga ke bumi di negeri India. India yang dimaksud ini
adalah Nusantara sebagaiman akan dijelaskan selanjutnya nanti , sebuah buku
bertitel “Atlantis: The Last Continent Finally Found, The Definitive
Localization of Plato’s Lost Civilization, yang ditulis oleh Prof. Arysio
Santos. Terbitan Atlantis Publications (Agustus, 2005). Dalam bukunya Prof.
Arysio memaparkan hasil penelitiannya selama 30 tahun, yang menyimpulkan bahwa
Benua Atlantis yang Hilang, sebagaimana Plato katakan, ternyata adalah
Indonesia, 11.600 tahun yang lalu, sebelum sebagian besarnya tenggelam, karena
bencana Letusan Gunung Karakatau, Toba, Semeru, dll. serta gempa, tsunami
raksana dan naiknya air laut sampai 150 meter, akibat mencairnya selubung es di
wilayah utara dan selatan Bumi. Dan ternyata Peradaban Atlantis di Indonesia
itu adalah Peradaban pertama insan, tempat tinggal pertama Nabi Adam dan Hawa
di Nusantara, tempat para leluhur nenek moyang peradaban-peradaban besar
lainnya di dunia seperti Mesir, India, Persia/Mesopotamia/ Babylonia, dan
Yunani, bahkan Maya & Aztec di Amerika.
Plato dan
Santos sependapat. bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan
oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau
panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci,
Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru,
Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif
kembali.
Terjadinya
semburan lumpur lapindo pun erat kaitannya dengan keberadaan atlantis kuno.Soal
semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut
menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di
daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan
impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in
navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus
di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang
menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan
kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu
harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan
internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun
sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis
itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.
Dalam
suatu alur cerita dikisahkan, dalam kunjungan resminya sebagai utusan raja,
Empu Barang atau nama bangsawannya Haryo Lembusuro, seorang pandhito terkemuka
tanah Jawa, berkunjung ke Jambu Dwipa (India).Sesampainya menginjakkan kaki di
negeri Hindustan ini, oleh para Brahmana setempat, Empu Barang diminta untuk
bersama-sama menyembah patung perwujudan Haricandana (Wisnu). Namun, dengan
kehalusan sikap manusia Jawa, Empu Barang menyatakan bahwa sebagai pandhito
Jawa, dia tidak bisa menyembah patung, tetapi para Brahmana India tetap
mendesaknya, dengan alasan kalau Brahmana dinasti Haricandana menyembahnya
karena Wisnu dipercaya sebagai Sang Pencipta Tribuwana.
Dengan
setengah memaksa, Empu Barang diminta duduk, namun sewaktu kaki Empu Barang
menyentuh tanah, tiba-tiba bumi bergoyang (tidak disebutkan berapa kekuatan
goyangannya dalam skal ritcher). Yang jelas, saking hebatnya goyangan tersebut,
patung tersebut hingga retak-retak dan inilah masa terjadinya ledakan 7 gunung
besar yang kemudian memisahkan daratan India &Sunda.Memang, menurut tata
cara Jawa, penyembahan kepada Sang Penguasa Hidup itu bukan patung, tetapi
lewat rasa sejati, sehingga hubungan kawula dengan Gusti menjadi serasi. Itulah
Jumbuhing Kawula Dumateng Gusti.Orang Jawa melakukan puja-puji penyembahan
kepada Gustinya langsng dari batinya, maka itu dalam perkembangannya disebut
aliran Kebatinan atau perkembangan selanjutnya dikenal dengan istilah Kejawen,
karena bersumber dari Jawa.Memang pemahaman penyembahan masyarakat sunda tidak
terikat pada konsep patung dan candi.Yang sangat menarik ternyata di antara
jawa laut selatan dan australia terlihat dengan jelas jejak telapak tangan
raksasa sebesar setengah pulau jawa,gambar itu bisa dilihat dengan menggunakn
gps.
Ada
banyak teori mengenai erpisahnya daratan di muka bumi antara lain : 1)Teori
Kontraksi(James Dana dan Elie Baumant)2)Teori Laurasia-Gondwana (Eduard Suess)
3) Teori apungan benua (Alfred Wegener) 4)Teori lempeng tektonik…dan Teori
ini adalah yg paling masuk akal dan diterima diseluruh dunia oleh ahli geologi.
Kerak bumi dan lapisan litosfer mengapung diatas astenosfer, sehinga dianggap
satu daerah yang saling berhubungan karena adanya aliran konveksi yg keluar di
bagian tengah dasar samudra. Aliran ini kemudain meyebar ke kedua sisinya,
sehinga diduga ada penambahan materi kerak bumi. Namus, menurut penelitian, tdk
ada tambahan materi kerak bumi karena di bagian lain akan masuk kembali ke
lapisan dalam, yang lebur bercampur dgn materi di lapisan itu. Daerah tempat
masuknya materi tadi merupakan daerah tumbukan lempeng benua, yang biasanya
ditandai oleh deretan palung laut dan pulau vulkanis. Pada daerah tumbukan ini,
aktivitas gempa Bumi sgt sering trjadi, aktivitass pergeseran kerak bumi yang
brlangsung terus menerus.(Mc Kenzie dan Robert Parker, yg kemudian disempurnakan
oleh J. Tuzo Wilson)
Menurut
cerita Critias, Atlantis tenggelam hanya dalam satu hari satu malam! Di
Atlantis inilah terdapat kerajaan besar yang menguasai seluruh pulau dan daerah
sekitarnya, termasuk Libia, kolom-kolom Heracles, sampai sejauh Mesir, dan di
Eropa sampai sejauh Tyrrhenia. Lalu terjadilah gempa bumi dan banjir yang
melanda negeri itu. Dalam hanya satu hari satu malam, seluruh penghuninya
ditenggelamkan ke dalam bumi, dan Atlantis menghilang ditelan laut.Cerita
tragis yang memunculkan mitos Atlantis itu, bila kita cermati memang akan
mengarah secara geografis di sekitar Laut Tengah (Mediterania). Selain
nama-nama Libia, Mesir, Eropa dan Tyrrhenia, disebut pula selat dengan
pilar-pilar Hercules yang tidak lain adalah Selat Gibraltar (atau dalam bahasa
Arab, Selat Jabaltarik) Sebuah teori geologi kuno menyebutkan, proses
terbentuknya daratan yang terjadi di Asia belahan selatan adalah akibat proses
pergerakan anak benua India ke utara, yang bertabrakan dengan lempengan sebelah
utara. Pergerakan lempeng bumi inilah yang kemudian melahirkan Gunung Himalaya.
Anak benua yang di selatan sebagian terendam air laut, sehingga yang muncul di
permukaan adalah gugusan-gugusan pulau yang merupakan mata rantai gunung
berapi. Gugusan pulau-pulau di Asia Tenggara, yang sebagian adalah Nuswantoro
(Nusantara/Sundaland ???), yang pada zaman dahulu disebut Sweta Dwipa. Dari
bagian daratan ini salah satunya adalah gugusan anak benua yang disebut Jawata,
yang satu potongan bagiannya adalah pulau Jawa.
Kecantikan
Pulau Jawa bahkan menarik hati Rajanya para dewa yaitu Betara Guru untuk
mendirikan kerajaan dibumi. Turunlah dia dari domainnya di Swargaloka dan
memilih tempat tinggal di gunung Mahendra. ( Kini disebut Gunung Lawu terletak
diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur antara Surakarta dan Madiun). Betara
Guru punya nama lain Sang Hyang Jagat Nata, ratunya Jagat Raya – The king of
the Universe dan Sang Hyang Girinata, ratunya gunung-gunung, - the King of
Mountains. Di kerajaan Mahendra, Sorga yang agung – The great Heaven , Betara
Guru memakai nama Ratu Mahadewa.Jawata artinya gurunya orang Jawa. Wong dari
kata Wahong, dan Tiyang dari kata Ti Hyang, yang berarti keturunan atau berasal
dari Dewata.
Sejarah
nabi adam dalam al qur’an
Adam
adalah manusia pertama ia bergelar, “ Abul Basyar” artinya Bapak semua manusia
, Diceritakan, ketika Allah SWT punya niat hendak menciptakan manusia, terlebih
dahulu Allah memberi wahyu kepada
bumi ,: “Bumi sesungguhnya aku akan menciptakan mahluq yang bahan bakunya dari
tanah permukaanmu, dan ketahuilah diantara mahluqku itu ada yang tetap taat
serta berbakti kepadaku. Dan akan kumasukan kedalam surgaku , sebaliknya barang
siapa yang ingkar dan membangkang padaku akan kumasukan dalam nerakaku, Demikianlah
bunyi informasi langsung dari Allah SWT yang disampaikan kepada bumi.
Lalu
Allah SWT segera mengutus
tiga malaikat untuk turun dan mengambil segenggam tanah, tiga malaikat itu
ialah Jibril, Mikail, Izroil, tetapi semua kembali dengan tangan hampa, kecuali
Malaikat Izroil, ketika itu segenggam tanah yang berhasil dicakup oleh Izroil
ada empat macam tanah yaitu :
a. Berwarna Campuran
b. Berwarna Hitam
c. Berwarna Putih
d. Berwarna Merah
Disaat tanah tersebut diserahkan kepada Allah SWT. seketika
itu Allah berkata kepada
Izroil, “Jika begitu engkaulah yang patut diserahi untuk mencabut setiap mahluq
yang bernyawa , demikianlah bila sudah cukup ajalnya” (Disaat itu memang belum
ada petugas pencabut nyawa). Perlu
dicatat pula, bahwasannya ketika bumi berhasil dicakup oleh Izroil menangislah
bumi itu, Seolah olah bumi tiada rela bahwa tanah bagian permukaannya diambil
oleh Izroil untuk bahan baku Adam Manusia Pertama.
Dikala
itu maka Allah SWT mewahyukan
kepada bumi bahwa jika manusia sudah cukup ajal akan dikembalikan lagi kepadamu
wahai bumi seperti kutipan surat berikut Surat 20 Thaahaa 55
55. dari bumi (tanah) Itulah Kami menjadikan kamu dan
kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan dari padanya Kami akan mengeluarkan
kamu pada kali yang lain,
Kemudian
Allah SWT memerintahkan malaikat Izroil supaya segenggam tanah tersbut
diletakkan didepan pintu surga, dan Allah perintahkan malaikat Ridwan supaya
meremas remas sebagai adonan dengan dicampuri air tasniim (mata air dari
surga). Maka Allah memrintahkan malaikat Jibril supaya mengambil tanah yang
putih tadi untuk segera dicampur dengan adonan yang lain, oleh karena dari
tanah yang putih bersih inilah para nabi diciptakan.
Lalu terus saja diaduk aduk sehingga merupakan adonan yang
cukup besar sekali, setelah merata lalu adonan tanah itu dibiarkan dalam jangka
waktu empat puluh tahun lamanya hingga menjadi tanah pekat (tanah kental), lalu
dibiarkan lagi dalam waktu empat puluh tahun lamanya hinga menjadi tanah liat
kering mendenting laksana tembikar bakaran, Kemudian dari itu dibentuklah oleh
Allah SWT. merupakan atau berbentuk batang tubuh manusia, lalu diletakkan pada
suatu tempat, dimana tempat itu dipergunakan naik turunnya malaikat, dalam
jangka waktu empat puluh tahun lamanya, dan Allah SWT ber firman Surat 076. Al
Insaan ayat 1 :
1.
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang Dia ketika itu
belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?
Setelah
tanah liat yang membentuk batang tubuh manusia itu diproses demi proses, lalu
Allah SWT mengguyurnya dengan hujan yang amat menyusahkan dalam kurun waktu
empat puluh tahun. Selesai itu lalu oleh Allah diguyurnya lagi berupa hujan
yang mengembirakan selama Cuma satu tahun. Dalam hal ini sebagai isyarat ,
bahwasannya mengarungi kehidupan didunia ini penuh dengan tantangan , penuh
pula problematika hidup. Sehingga duka citanya lebih banyak dari pada suka
citanya. Oleh karena itu berhati hatilah dan bersabarlah yang disertai dengan
tawakkal kepada sang pencipta.
Akhirnya
berkah Qodrat dan Irodahnya Allah SWT tercipalah dengan amat sempurna, yang
tadinya tanah liat yang rendah sekali, lalu menjadi manusia yang terhormat
serta bernilai tinggi sekali. Adapun tinggi tubuh Adam as : 60dzira = 30 meter, mempunyai 360 urat, 240
urat putih, 12 sendi sendi tulang besar, mempunyai 7 lobang, yang ada didaerah
kepala yakni 2 lobang mata, dua lobang hidung, dua lobang telinga dan satu
lobang mulut = 7 lobang, dan lain sebagainya diluar daerah kepala.
Allah berfirman : Surat 023. Al Mu'minuun ayat 14 :
14.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Dan Allah berfirman lagi kepada malaikat seperti dalam
surat 002. Al Baqarah ayat 30
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?"Tuhan berfirman "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."