Perubahan
yang dibawa oleh nabi Muhammad saw terhadap bangsa Arab, meliputi segala segi
dan bidang kehidupan mereka, apa yang telah dicapainya untuk kejayaan bangsanya
itu merupakan suatu sukses besar yang menakjubkan dalam sejarah dunia. Dia
bangkitkan bangsanya dari lembah kebodohan, untuk kemudian diserahi mengemban
tugas suci, yakni membawakan risalahnya (agama islam) kepada seluruh umat
manusia.
Sebab utama dari kemenagnan yang besar
itu terletak pada kebenaran agama yang dibawanya, agama yang diturunkan dari
tuhan robbul Alamiin, agama islam yang memuata ajaran ajaran tentang
kepercayaan, kemasyarakatan, politik dan lain lain yang kesemuanya itu di
terapkan oleh nabi Muhammad saw ke dalam kehidupan bangsa Arab.
Karena itu pengaruh atau efek dari
agama islam Nampak pula pelbagai segi dan bidang kehidupan bangsa Arab, secara
ringkas dapatlah dikemukakan garis besar perubahan yang dibawa nabi Muhammad
saw terhadap bangsa Arab sebagai beriktu :
1. segi keagamaan.
Bangsa Arab di zaman jahiliyah,
menyembah patung patung dan batu batu berhala dan mereka menyebelih hewan hewan
korban dihadapan patung patung itu untuk memuliakannya. Mereka pada umumnya
tenggelam dalam kemusyrikan dan
dalam kehidupan yang berpecah belah serta berperang perangan. Setiap sengketa
yang timbul di kalangan mereka, mereka serahkan kepada pemimpin pemimpin mereka,
kemudian datanglah agama islam membawa undang undang dari Allah swt, yakni Al
qur’an, yang mengatur kehidupan merka baik yang mengenai hubungan antara
individu individu maupun yang mengenai kepercayaan, seperti : percaya kepada ke
Esaan Allah swt, hari berbangkit, dan yang mengenai Ibadah seperti puasa,
shalat dan zakat dan lain lain. Kitab suci Al qur’an telah benar benar
menghidupkan jiwa bangsa Arab dan sudah pula menyatu dengan jiwa mereka, dengan
demikian bangsa Arab telah mencapai kebudayaan dan peradaban yang tinggi,
adalah suatu hal yang unik dalam sejarah dunia, satu bangsa yang sederhanan
setelah menaklukkan bangsa bangsa yang sudah berkebudayaan tinggi dia tidak
luluh ke dalam kebudayaan bangsa taklukannya itu, bahkan dia telah member
bentuk yang lebih positif kepada kebudyaan bangsa itu.
2. Segi kemasyarakatan.
Satu pengaruh yang menonjol dari islam
terhadap mentalitit bangsa Arab, ialah timbulnya kesadaran akan arti dan
pentingnya disiplin dan ketaatan, sebelum islam ke insyafan yang demikian itu
sangat tipis bagi mereka. Padahal untuk membina suatu masyarakat yang teratur
dan tertib amat diperlukan disiplin dan kepatuhan kepada pemimpin, hal ini pada
masa jahiliyah belum jelas kelihatan. Dalam mengatur masyarakat, islam
mengharamkan menumpahkan darah dan dilarangnya orang menuntut bela dengan cara
menjadi hakim sendiri sendiri seperti zaman jahiliyah, tapi islam menyerahkan
penuntutan bela itu kepada pemerintah. Banyaklah islam meletakkan dasar dasar
umum masyarakat yang
mengatur hubungan antara individu dengan individu, antara individu dengan
masyarakatnya, antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok lainnya, hokum
keluarga sampai kepada soal bernegara.
Islamlah yang pertama tama mengangkat
derajat wanita, memberikan hak hak kepada wanita sesuai dengan kewanitaannya,
islam menegakkan pula persamaan antara manusia dan memberantas perbudakan.
3. Segi politik
Bangsa arab sebelum islam hidup
bersuku suku (kabilah kabilah) dan berdiri sendiri sendiri, satu sama lain
kadang kadang saling bermusuhan, mereka tidak mengenal rasa iakatan nasional,
yang ada pada mereka hanyalah iakatan kabilah. Dasar perhubungan dalam kabilah ini
ialah pertalian darah. Rasa ashabiyah (kesukuan) amat kuat dan mendalam pada
mereka, sehingga bila man terjadi salah seorang diantara mereka teraniaya maka
seluruh anggota kabila itu akan bangkit membelanya, semboyan mereka “ tolong
saudaramu baik dia menganiaya atau teraniaya “
Sesudah bangsa Arab itu memeluk agama
islam mulailah dengan cepatnya rasa kekabilahan itu lenyap dari mereka, dan
timbullah dengan suburnya rasa kesatuan persaudaraan dan kesatuan agama yaitu
kesatuan umat manusia di bawah satu naungan panji kalimah syahadah. Dasar
pertalian darah diganti dengan dasar pertalian agama. Demikianlah bangsa Arab
yang tadinya hidup bercerai berai, berkelompok kelompok, berkat agama islam
mereka menjadi satu kesatuan bangsa, kesatuan umat, yang mempunyai pemerintahan
pusat dan mereka tunduk kepada satu hukum yaitu hukum Allah (Al qur’an ) dan
Rosulnya (sunnah).