Surat 48 ayat 10
10. bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu
Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah[9]. tangan Allah di atas tangan
mereka[10], Maka Barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia
melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan Barangsiapa menepati
janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[9] Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi
Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk
melakukan 'umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama
ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin
Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan
kamu muslimin. mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang
karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa
Utsman telah dibunuh. karena itu Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan
bai'ah (janji setia) kepada beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada
Nabi dan mereka akan memerangi kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan
tercapai. Perjanjian setia ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam
ayat 18 surat ini, karena itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini
menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim
utusan untuk Mengadakan Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini
terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah.
[10] Orang yang berjanji setia biasanya berjabatan tangan.
Caranya berjanji setia dengan Rasul ialah meletakkan tangan Rasul di atas
tangan orang yang berjanji itu. Jadi maksud tangan Allah di atas mereka ialah
untuk menyatakan bahwa berjanji dengan Rasulullah sama dengan berjanji dengan
Allah. Jadi seakan-akan Allah di atas tangan orang-orang yang berjanji itu.
hendaklah diperhatikan bahwa Allah Maha suci dari segala sifat-sifat yang
menyerupai makhluknya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 48 ayat 18 – 23
18. Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang
mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon[11], Maka Allah
mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas
mereka dan memberi Balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat
(waktunya)[12].
19. serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka
ambil. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
20. Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang
banyak yang dapat kamu ambil, Maka disegerakan-Nya harta rampasan ini
untukmu[13] dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu
mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar
Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus.
21. dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang
lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah
telah menentukan-Nya[14]. dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
22. dan Sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kamu
pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah) kemudian mereka
tiada memperoleh pelindung dan tidak (pula) penolong.
23. sebagai suatu sunnatullah[15] yang telah Berlaku sejak
dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan peubahan bagi sunnatullah itu.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[11] Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi
Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk
melakukan 'umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama
ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin
Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan
kamu muslimin. mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang
karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa
Utsman telah dibunuh. karena itu Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan
bai'ah (janji setia) kepada beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada
Nabi dan mereka akan memerangi kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan
tercapai. Perjanjian setia ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam
ayat 18 surat ini, karena itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini
menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim
utusan untuk Mengadakan Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini
terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah.
[12] Yang dimaksud dengan kemenangan yang dekat ialah kemenangan
kaum muslimin pada perang Khaibar.
[13] Maksudnya: Allah menjanjikan harta rampasan yang
banyak kepada kaum muslimin, sebagai pendahuluan dari harta rampasan yang
banyak yang dikaruniakan-Nya itu, Allah memberikan harta rampasan yang mereka
peroleh pada perang Khaibar itu.
[14] Maksudnya: Allah telah menjanjikan kepada kaum
muslimin untuk menaklukkan negeri-negeri yang lain yang di waktu itu mereka
belum dapat menaklukkannya; tetapi negeri-negeri itu telah dipastikan Allah
untuk ditaklukkan oleh kaum muslimin dan dijaga-Nya dari penaklukan-penaklukan
orang-orang lain. janji Allah ini telah terbukti dengan ditaklukkannya
negeri-negeri Persia dan Rumawi oleh kaum muslimin.
[15] Sunnatullah Yaitu hukum Allah yang telah
ditetapkannya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------