Orang
Quraisy sejak masa permulaan islam lahir, sudah berusaha keras untuk
memusnahkan islam, tiga belas tahun lamanya nabi Muhammad saw di Mekah
menegakkan islam mendapatkan perlawanan
yang sengit dari mereka. Sedang pengikut pengikut beliau pada waktu itu disiksa
diluar peri kemanusiaan. Oleh sebab demikian beliau meninggalkan daerah yang
penduduknya menentangnya dengan sangat itu dan mencari daerah yang subur untuk
perkembangan islam
Nabi Muhammad saw bukanlah hanya
sebagai seorang pemimpin agama saja, yang setiap waktu memberikan wejangan
wejangan dan pelajaran pelajaran kepada pengikut pengikutnya, akan tetapi
beliaupun seorang pemimpin dari suatu masyarakat yang sedang berevolusi, kepala
dari suatu Negara yang sedang berjuang untuk menegakkan keadilan dan kebenaran
yang hakiki. Oleh karena itu beliaupun mempunyai kewajiban pula membela
masyarakat itu dari setiap rongrongan yang membahayakannya. Untuk tugas ini
Allah swt menurunkan ayat yang mengizinkan nabi dan ummatnya mengangkat senjata
guna membela diri atau mempertahankan diri seperti dalam surat 22 (Al Hajj)
ayat 39 – 40 :
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ
اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ , الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ
بِغَيْرِ حَقٍّ إِلا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ
النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ
وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ
يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
39. telah diizinkan
(berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena Sesungguhnya mereka telah
dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
40.
(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan
yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan Kami hanyalah
Allah". dan Sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia
dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani,
gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid- masjid, yang di
dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha
perkasa,
Inilah ayat yang pertama kali mengenai
peprangan, dengan turunnya ayat tersebut diatas, Rosulullah lalu membentuk
pasukan pasukan tentara yang berkewajiban pertama tama untuk berjaga jaga
diluar kota Madinah terhadap serangan mendadak yang mungkin dilakukan oleh suku
suku baduwi ataupun kaum Quraisy. Suatu peperangan resmi pertama kali terjadi
antara kaum muslimin dengan
kaum Quraisy di satu tempat yang ber nama badar pada tanggal 17 Romadhan tahun
2 Hijriyah. Peperangan ini dalam sejarah dinamakan perang badar. Kaum muslimin
berjumlah kira kira 313 orang sedangkan kaum musyrikin Quraisy berjumlah kira
kira 1000 orang. Dalam peperangan badar ini kaum muslimin memperoleh kemenagan
yang besar walaupun kekuatan mereka lebih kecil dari kaum musyrikin dan Allah
swt telah membantu dalam peperangan ini seperti dalam surat 8 ayat 7 – 8 dan 42
– 44 dan surat 3 ayat 13.
Surat 8 (Al Anfaal)
ayat 7 – 8 dan 42 – 44
وَإِذْ
يَعِدُكُمُ اللَّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ
غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ لَكُمْ وَيُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ
بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ , لِيُحِقَّ الْحَقَّ وَيُبْطِلَ
الْبَاطِلَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ
7. dan (ingatlah), ketika
Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu
hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai
kekekuatan senjatalah[17] yang untukmu, dan Allah menghendaki untuk membenarkan
yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir,
8. agar
Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun
orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya.
----------------------------------------------------------------------------------------------
[17] Maksudnya kafilah Abu
Sofyan yang membawa dagangan dari Siria. sedangkan kelompok yang datang dari
Mekkah dibawah pimpinan Utbah bin Rabi'ah bersama Abu Jahal.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Surat 8 (Al Anfaal) ayat 42 -
44
إِذْ أَنْتُمْ
بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوَى وَالرَّكْبُ أَسْفَلَ مِنْكُمْ
وَلَوْ تَوَاعَدْتُمْ لاخْتَلَفْتُمْ فِي الْمِيعَادِ وَلَكِنْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ
أَمْرًا كَانَ مَفْعُولا لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَا مَنْ
حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ , إِذْ يُرِيكَهُمُ
اللَّهُ فِي مَنَامِكَ قَلِيلا وَلَوْ أَرَاكَهُمْ كَثِيرًا لَفَشِلْتُمْ
وَلَتَنَازَعْتُمْ فِي الأمْرِ وَلَكِنَّ اللَّهَ سَلَّمَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ
الصُّدُورِ , وَإِذْ يُرِيكُمُوهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ فِي أَعْيُنِكُمْ قَلِيلا
وَيُقَلِّلُكُمْ فِي أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْرًا كَانَ مَفْعُولا
وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الأمُورُ
42. (Yaitu di hari) ketika
kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah
yang jauh sedang kafilah itu berada di bawah kamu[18]. Sekiranya kamu
Mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), pastilah kamu tidak
sependapat dalam menentukan hari pertempuran itu, akan tetapi (Allah
mempertemukan dua pasukan itu) agar Dia melakukan suatu urusan yang mesti
dilaksanakan[19], Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan
yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata
(pula)[20]. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui,
43.
(yaitu) ketika Allah Menampakkan mereka kepadamu di dalam mimpimu (berjumlah)
sedikit. dan Sekiranya Allah memperlihatkan mereka kepada kamu (berjumlah)
banyak tentu saja kamu menjadi gentar dan tentu saja kamu akan
berbantah-bantahan dalam urusan itu, akan tetapi Allah telah menyelamatkan
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala isi hati.
44. dan ketika Allah
Menampakkan mereka kepada kamu sekalian, ketika kamu berjumpa dengan mereka
berjumlah sedikit pada penglihatan matamu dan kamu ditampakkan-Nya berjumlah
sedikit pada penglihatan mata mereka, karena Allah hendak melakukan suatu
urusan yang mesti dilaksanakan. dan hanyalah kepada Allahlah dikembalikan
segala urusan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
[18] Maksudnya: kaum muslimin
waktu itu berada di pinggir lembah yang dekat ke Madinah, dan orang-orang kafir
berada di pinggir lembah yang jauh dari Madinah. sedang kafilah yang dipimpin
oleh Abu Sofyan itu berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar.
[19] Maksudnya: kemenangan
kaum muslimin dan kehancuran kaum musyrikin.
[20] Maksudnya: agar
orang-orang yang tetap di dalam kekafirannya tidak mempunyai alasan lagi untuk
tetap dalam kekafiran itu, dan orang-orang yang benar keimanannya adalah
berdasarkan kepada bukti-bukti yang nyata.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan surat 3 ( Ali
Imran) ayat 13
قَدْ
كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ وَأُخْرَى كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ
وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشَاءُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لأولِي
الأبْصَارِ
13. Sesungguhnya telah ada
tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur)[21].
segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang
dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah
mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai mata hati.
------------------------------------------------------------------------------------------------
[21] Pertemuan dua golongan
itu - antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin - terjadi dalam perang Badar.
Badar nama suatu tempat yang terletak antara Mekah dengan Madinah dimana
terdapat mata air.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan Al qur’an menamakan peperangan ini
dengan “ YAUMUL FURQAAN” yang berarti hari memisahkan
antara yang hak dan yang bathil. Perang inilah yang menentukan sejarah
perkembangan islam. Seperti yang terkutip dalam surat 8 (Al Anfaal) ayat 41
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ
خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ
السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا
يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
قَدِيرٌ
41. dan kepada apa[22] yang
Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan[23], Yaitu di hari
bertemunya dua pasukan. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
----------------------------------------------------------------------------------------------
[22] Yang dimaksud dengan apa
Ialah: ayat-ayat Al-Quran, Malaikat dan pertolongan.
[23] Furqaan Ialah: pemisah
antara yang hak dan yang batil. yang dimaksud dengan hari Al Furqaan ialah hari
jelasnya kemenangan orang Islam dan kekalahan orang kafir, Yaitu hari
bertemunya dua pasukan di peprangan Badar, pada hari Jum'at 17 Ramadhan tahun
ke 2 Hijriah. sebagian mufassirin berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan
kepada hari permulaan turunnya Al Quranul Kariem pada malam 17 Ramadhan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Sekiranya umat islam kalah dalam
peperangan ini, maka lenyaplah islam untuk selama lamanya. Kedudukan umat islam
sesudah peperangan ini menjadi kuat dan kokoh, orang yahudi setelah mendengar
kemenagan kaum muslimin ini, merasa
sedih dan kecewa oleh
karena itu mereka mulailah membuat huru hara dan keonaran dalam kota Madinah
dan berusaha menusuk umat islam dari belakang , sebagaimana telah dikemukakan
sewaktu membicarakan tentang penggerotan orang yahudi. Orang Quraisy merasakan
kekalahan perang badar itu sebagai suatu pukulan yang besar atas mereka , oleh
karena itu mereka bertekad untuk mengadakan pembalasan. Maka disiapkanlah
perbekalan yang cukup dan tentara dengan senjata yang lengkap yang berjumlah
tidak kurang dari 3000 orang. Turut pula membantu orang orang Quraisy ini
beberapa kabilah arab lain seperti Arab Kinanah dan Tihamah. Pada pertengahan
bulan Sya’ban tahun 3 Hijriyah berangkatlah pasukan kaum musyrikin ini menuju
Madinah, setelah nabi mendengar gerakan musuh ini, beliaupun keluar kota
Madinah dengan kekuatan 1000 orang tentara untuk menyongsong musuh yang
menyerang itu, tetapi baru saja beliau berangkat, keluarlah barisan segolongan
kaum munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay, seperti yang telah
dikemukakan diatas tentang penggerotan orang orang munafik, yang jumlahnya hampir sepertiga dari
barisan itu. Lasykar yang masih setia kepada nabi terus berangkat bersama
beliau.
Dikaki gunung Uhud disebelah utara
kota Madinah, bertemulah kedua pasukan yang bermusuhan itu, mula mula kaum
muslimin menguasai jalan pertempuran itu, akan tetapi karena ada diantara
mereka yang tidak disiplin, maka berubahlah keadaannya, umat islam terdesak dan
menderita kerugian yang tidak sedikit. Pahlawan islam Hamzah paman nabi, gugur
dalam pertempuran ini, sedang nabi sendiri mendapat luka luka, dalam peperangan
ini gugur sebagai syuhada’ adalah 70 orang, peperangan ini dalam sejarah islam
disebut “ PERANG UHUD “ , karena terjadi dikaki gunung
uhud pada bulan Sya’ban tahun 3 H. kaum muslimin mendapat pengalaman yang tidak
sedikit dari peperangan uhud ini, walaupun mereka pada lahirnya mendapat
kekalahan. Mereka berusaha untuk mendapatkan kembali kedudukan mereka semula,
sementara orang orang yang bukan islam, mengiatkan pula kerja samamereka untuk
menyempurnakan kemenangan yang telah dicapai oleh Quraisy dalam perang uhud
ini, terutama sekali orang orang yanhudi yang berada di Madinah.
Pada bulan Syawal tahun 5 Hijriyah
berhimpunlah Lasykar Al Ahzaab (persekutuan golongan golongan) yang terdiri
dari kaum Quraisy, Gathffan, bani Salim, Bani Asad, Bani Murrah, Bani Asya’ dan
orang yahudi Bani Nadhir. Peristiwa inilah pertama kali dalam sejarah Arabia
mempersaksikan Lasykar yang berjumlah lebih kurang 10 000 orang memanggul
senjata yang menyerbu kota Madinah. Perang inilah dalam sejarah yang disebut “ PERANG AL AHZAB “ , karena yang melibatkan diri dalam
peperangan ini beberapa kabilah Arab. Dalam peperangan ini posisi kaum
muslimin, mempertahankan dan membela diri, mereka telah membuat parit yang
dalam dan lebar sebelah utara kota Madinah, karena itu peperangan ini dinamakan
pula “ PERANG KHANDAQ (perang parit). Bagian kota
lainnya mereka jaga dengan rapi dan kuat , rumah rumah dihubungkan dengan
lorong lorong tertutup, sehingga kota madinah merupakan sebuah benteng, ketika
tentara Al Ahzaab tiba dipinggir kota Madinah, mereka tak dapat menyeberangi
parit karena selalu dihujani anak panah oleh kaum muslimin, pihak penyerang
berusaha untuk menembus garis garis pertahanan lainnya, tetapi selalu dapat
digagalkan, sekitar 25 hari mereka dikepung oleh tentara Al Ahzaab sehingga
kaum muslimin menderita kekurangan makanan, pada saat yang kritis inilah orang
yahudi bani Quraizhah yang masih menjadi warga kota Madinah, melakukan
penghianatan terhadap kaum muslimin dari dalam, seperti yang sudah diceritakan
diatas. Oleh suatu sebab terjadilah perselisihan diantara kaum penyerang yang
menyebabkan keretakan diantara mereka.
Memang wajar hal itu terjadi karena
mereka terdiri dari beberapa golongan yang tidak sama tujuan dan kepentinagn
mereka dalam peperangan itu, dan masing masing ingin merebut pimpinan. Pada
waktu yang tepat ini Allah swt menurunkan hujan yang lebat di malam hari dan
angin yang sangat kencang (topan) kepada pasukan Al Ahzaab itu yang menyapu
bersih kemah kemah dan perbekalan mereka serta mengkocar kacirkan pasukan
pasukannya. Masing masing golongan penyerang itu pulang kenegerinya tanpa
membawa hasil apa apa. Dalam peperangan ini di pihak kaum muslimin gugur
sebagai syuhada’ 6 orang diantaranya : . Sa,ad bin Mu,adz akibat luka yang
dideritanya, dia meninggal setelah menjatuhkan hukuman kepada bani Qurauzhah,
dipihak kaum musyrikin jatuh korban 3 orang. Cerita perang Ahzaab ini
dituturkan dalam Al qur’an dalam surat ke 33 (Al Ahzaab) ,sesudah peperangan
ini berlalau, masuklah 2 orang pemimpin yang gagah perwira dari Quraisy yaitu:
Amr bin Ash Asahmi dan Khalid bin Walid Al Makhzumi. Peristiwa ini adalah
pertanda bahwa perang akan berakhir antara kaum Quraisy dengan kaum muslimin,
karena sesudah ini tidak ada terjadi lagi peperangan diantara kedua belah
pihak.
Pada tahun ke 6 Hijriyah, nabi
Muhammad saw beserta pengikut pengikutnya amat rindu kepada Baitullah, yang
menjadi kiblat mereka dan mereka ingin berziarah (berkunjung) ke Mekah
mengunjungi sanak family dan kampong halaman yang sudah lama mereka tinggalkan,
pada bulan Zulqaidah tahun
itu, berangkatlah beliau dan pengikut pengikutnya yang berjumlah tidak lebih
dari 1000 orang menuju Mekah, dengan niat semata mata melakukan Umrah dan Haji, untuk menghilangkan
persangkaan yang bukan bukan dari pihak Quraisy, maka kaum muslimin memakai
pakaian Ihram (putih tanpa berjahit) dan membawa hewan hewan untuk disembelih
di mina (Had ya). Mereka tidak memanggul senjata, hanya membawa pedang
disarungnya sekedar menjaga diri dalam perjalanan. Setelah sampai disuatu tempat
yang bernama “ HUDAIBIYAH “ Rosulullah berhenti bersama kaum muslimin lainnya,
disinilah nabi bermusyawarat dengan para sahabat sahabatnya untuk menentukan
langkah langkah selanjutnya. Akhirnya nabi mengutus Utsman bin Affan kepada
kaum Quraisy untuk mengadakan pembicaraan dengan kaum Quraisy serta menjelaskan
maksud kaum muslimin ke Mekah.