RONGRONGAN ORANG QURAISY DAN SEKUTU SEKUTUNYA (2)


     Utsman ditahan oleh orang Quraisy dan kemudian terdengar desas desus ia dibunuh, mendengar berita itu Rosulullah pun mengadakan  “ BAITUR RIDHWAN “ dengan sahabat sahabatnya yaitu berperang mati matian sampai tercapai kemenangan . berita itu ternyata tidak benar, karena utsman kembali dan dan beliau berhasil melunakkan hati kaum Quraisy, sesudah ini datanglah utusan kaum Quraisy bernama Suhail bin Amruh Aamiri menjumpai nabi untuk mengadakan perundingan. Dalam perundingan ini  tercapai persetujuan damai yang dalam sejarah di kenal dengan “ SULHUL HUDAIBIYAH “( perdamaian Hudaibiyah) seperti yang tercantum dalam surat 48(Al Fath) ayat 10 dan 18:
إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنْكُثُ عَلَى نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَى بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا  
10. bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu Sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah[24]. tangan Allah di atas tangan mereka[25], Maka Barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan Barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar.
 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
[24] Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. karena itu Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai'ah (janji setia) kepada beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, karena itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk Mengadakan Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah.
[25] Orang yang berjanji setia biasanya berjabatan tangan. Caranya berjanji setia dengan Rasul ialah meletakkan tangan Rasul di atas tangan orang yang berjanji itu. Jadi maksud tangan Allah di atas mereka ialah untuk menyatakan bahwa berjanji dengan Rasulullah sama dengan berjanji dengan Allah. Jadi seakan-akan Allah di atas tangan orang-orang yang berjanji itu. hendaklah diperhatikan bahwa Allah Maha suci dari segala sifat-sifat yang menyerupai makhluknya.
 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------

surat 48(Al Fath) ayat 18:
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
18. Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon[26], Maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi Balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)[27].
 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
[26] Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. karena itu Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai'ah (janji setia) kepada beliau. merekapun Mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, karena itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk Mengadakan Perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan Shulhul Hudaibiyah.
[27] Yang dimaksud dengan kemenangan yang dekat ialah kemenangan kaum muslimin pada perang Khaibar.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

     Diantara isinya perjanjian hudaibiyah ialah :
1. Kaum muslimin membatalkan rencana mereka ke Mekah tahun ini dan dibolehkan dating ke Mekah tahun berikutnya.
2. persetujuan tentang perjanjian damai selama 10 tahun anatara kaum muslimin dan kaum Quraisy.  

     Dengan adanya perjanjian damai ini kaum muslimin mempunyai kesempatan untuk mengkonsolidasikan masysrakat mereka, nabi Muhammad saw mulai menyebarkan islam kepada kabilah kabilah Arab lainnya dan banyak pula diantara mereka memeluk agama islam itu. Kemudian beliau mengirimkan surat surat yang dibawa oleh utusan utusannya kepada kaisar kaisar dan raja raja,
antara lain adalah : Khusru Parvix , Kisra parsia dan kepada Heraclius, Kaisar Romawi, yang maksudnya agar kausar kaisar dan raja raja tersebut masuk agama islam. Seorang utusan lain telah dikirimkan pula. Kemudian kepada Amir Ghasan, pangeran dibawah Heraclius, bertempat tinggal di Busra dekat Damaskus. Utusan nabi Muhammad saw ini di tolak secara kasar oleh raja itu dan kemudian dibunuh oleh kepala suku orang Ghassan yang lain. Perbuatan yang melanggar adat internasional ini, menyebabkan timbulnya peperangan dan konflik antara pasukan islam dengan pasukan Romawi. Nabi Muhammad saw mengirim satu pasukan yang terdiri dari 3000 orang yang dipimpin oleh Zaid bin Haritsah. Tentara Romawi yang berada di Syiria yang jumlahnya mencapai 100 000 orang setelah mendengar gerakan tentara islam itu segera menyongsong mereka di suatu tempat yang bernama Mut ‘ah. Bertemulah kedua pasukan itu, peristiwa ini terjadi pada tahun ke 8 Hijriyah yang mana dalam sejarah islam disebut “ PERANG MUT ‘AH “ . karena kekuatan musuh terlalu besar, maka tentara islam mengundurkan diri dari medan perang, gugur dalam peperangan ini Zaid bin Haritsah, Ja’ far bin Abu Thalib dan Abdullah bin Rawahah. Tentara yang masih tinggal dipimpin oleh Khalid bin Walid dan dibawanya kembali ke Madinah. Dalam tahun itu  juga (8 H) orang Quraisy menyerang bani khuza’ah sekutu kaum muslimin. Padahal menurut perjanjian antara kedua belah pihak tidak boleh ada penyerangan termasuk penyerangan terhadap sekutu masing masing . maka tndakan kaum Quraisy menyerang bani khuza’ah itu adalah pembatalan terhadap perjanjian yang sudah ada, memerangi sekutu kaum muslimin sama saja seperti memerangi kaum muslimin sendiri,   pada tanggal 10 bulan Ramadhan tahun 8 Hijriyah, berangkatlah Rosulullah dengan pengikutnya sebanyak 10 000 orang laki laki menuju Mekah. Orang Quraisy mendengar berita  pasukan besar yang dipimpin oleh nabi Muhammad saw menjadi gemetar ketakutan dan putus asa. Akhirnya Abu Sofyan pemimpin Quraisy pergi menemui nabi diluar kota Mekah untuk menyerah dan menyatakan keislamannya. Rosulullah kemudian memerintahkan pasukannya memasuki kota Mekah dari 4 jurusan, dengan demikian Mekah jatuh ketangan kaum muslimin tanpa perlawanan sama sekali. Patung patung dan berhala berhala disekeliling Ka’bah, mereka hancurkan seraya meriakkan surat 17 (Al Isra’) ayat 81 :
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
81. dan Katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.

     Dan surat 34 ( As Saba’ ) ayat 49   
قُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ
49. Katakanlah: "Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi[28]".
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[28] Maksudnya ialah apabila kebenaran sudah datang Maka kebatilan akan hancur binasa dan tidak dapat berbuat sesuatu untuk melawan dan meruntuhkan kebenaran itu.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

     Orang Quraisy yang dahulu mengejar ngejar dan menyakiti nabi dan sahabatnya dan terus menerus memusuhi mereka, sekarang berkerumun disekeliling beliau laksana sekumpulan orang orang tawanan yang sedang menunggu putusan terakhir; berkata nabi Muhammad saw  kepada bekas musuh musuh nya itu, “ tindakan apakah yang menurut perkiraanmu yang akan ku ambil terhadap kalian semua? “Mereka menjawab “ Engkau Whai Muhammad saw, adalah saudara kami yang mulia, dan putra dari saudara kami yang mulia” Rosulullah menyahut “ yaa , pergilah! Sekarang kalian bebas semuanya,’ dengan demikian padamlah api permusuhan selama bertahun tahun antara Quraisy dan kaum muslimin pada hari yang bersejarah itu. Sesudah penaklukan kota Mekah ini antara beberapa hari lamanya, nabi Mhuammad saw menghadapi lagi yang masih membangkang dan memusuhi kaum muslimin. Dua kabilah Arab yang berani dan kuat yaitu Hawazin dan Tsaqif berhimpun untuk menyerang kaum muslimin, berita ini sampai kepada nabi Muhammad saw, beliaupun segera menyusun kekuatan tentara yang terdiri dari 12 000 orang, setelah itu berangkat menuju tempat musuh. Orang Hawazin dan Tsaqif memilih untuk tempat pertempuran yang strategis yaitu tanah pegunungan yang berbukit bukit menunggu tentara kaum muslimin liwat dijalan sempit dibawahnya, ketika kaum muslimin tiba ditempat tersebut yang dinamakan lembah “HUNAIN” datanglah serbuan yang mendadak dari musuh. Tentara kaum muslimin menjadi panik dan lari bercerai berai , peristiwa ini diceritakan dalam Al qur’an pada surat 9 (At Taubah) ayat 25 :
لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الأرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ 
25. Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai Para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, Yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang Luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.

     Berkat ketengan dan keterampilan nabi Mhuammad saw dapatlah beliau menghimpun kembali pasukan kaum muslimin yang kacau balau itu. Serangan pembalasan kemudian dilancarkan sampai musuh dapat dikalahkan, sisa pasukan musuh yang kalah melarikan diri ke Tha if, Dalam benteng Thaif inilah musuh mempertahankan diri, beberapa waktu lamanya kaum muslimin mengepung benteng ini, namun tak berhasil pula menundukkannya, akhirnya nabi pulang ke ja’ranah, tempat tawanan tawanan dan rampasan rampasan , meninggalkan benteng itu, tapi memblokir daerah sekitarnya. Di Ja’ranah  nabi didatangi  oleh delegasi Hawazin, mereka menyatakan tobat kepada tuhan dan masuk islam. Hawazin memohon kepada nabi Muhammad saw supaya harta benda dan kaum keluarga mereka  yang ditawan dibebaskan dan dikembalikan kepada mereka, Rosulullah dan kaum muslimin tiada keberatan  mengabulkan permohonan mereka itu, semua tawanan dan rampasan  dari mereka dikembalikan kepada mereka seluruhnya, sedang penduduk Tha if karena tak tahan menderita akibat blockade kaum muslimin akhirnya mereka mengirimkan delegasi kepada Rosulullah untuk menyampaikan keinginan mereka menganut agama islam. Dengan demikian berakhirlah peperangan dengan kabilah Thaif ini.

     Pada tahun ke 9 Hijriyah. Nabi Mhuammad saw mempersiapkan pasukan untuk menghadapi tentara Romawi di sebelah Utara, banyak kesuliatan yang dihadapi nabi ketika menyusun tentara ini, karena mulai dating musim panas dan di Madinah kebetulan waktu itu sedang musim panen, dan lagi medan perang yang dituju amat jauh, lawan yang bakal dihadapipun bukan sembarangan yaitu tentara Romawi yang terkenal kuat danterlatih, disamping itu ada segolongan umat islam (yang Munafik) yang tidak mau memenuhi perintah Rosul  sebagai mana yang diterangkan dalam Ai qur’an surat 9 (At Taubah) ayat 38, 42, dan 81 – 83 yaitu :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلا قَلِيلٌ
38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
42. kalau yang kamu serukan kepada mereka itu Keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu Amat jauh terasa oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau Kami sanggup tentulah Kami berangkat bersama-samamu." mereka membinasakan diri mereka sendiri[29] dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.  
فَرِحَ الْمُخَلَّفُونَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلافَ رَسُولِ اللَّهِ وَكَرِهُوا أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالُوا لا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ , فَلْيَضْحَكُوا قَلِيلا وَلْيَبْكُوا كَثِيرًا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ , فَإِنْ رَجَعَكَ اللَّهُ إِلَى طَائِفَةٍ مِنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوكَ لِلْخُرُوجِ فَقُلْ لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا إِنَّكُمْ رَضِيتُمْ بِالْقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَاقْعُدُوا مَعَ الْخَالِفِينَ
81. orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui.
82. Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.
83. Maka jika Allah mengembalikanmu kepada suatu golongan dari mereka, kemudian mereka minta izin kepadamu untuk keluar (pergi berperang), Maka Katakanlah: "Kamu tidak boleh keluar bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kamu telah rela tidak pergi berperang kali yang pertama. karena itu duduklah bersama orang-orang yang tidak ikut berperang."[30]
 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
[29] Maksudnya mereka akan binasa disebabkan sumpah mereka yang palsu.
[30] Setelah Nabi Muhammad SAW selesai dari peperangan Tabuk dan kembali ke Madinah dan bertemu segolongan orang-orang munafik yang tidak ikut perang, lalu mereka minta izin kepadanya untuk ikut berperang, Maka Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah untuk mengabulkan permintaan mereka, karena mereka dari semula tidak mau ikut berperang.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

     Orang orang  munafik mendapat kesempatan untuk melemahkan iman orang orang islam, akan tetapi pahlawan pahlawan islam yang jiwa mereka yang sudah pasrah kepada tuhannya, senan tiasa siap sedia memanggul senjata mentaati perintah Allah dan Rosulnya, Rosulullah telah berhasil membentuk tentara yang dinamakan “ JAISYUL USRAH “  (Lasykar dalam kesulitan), pasukan islam ini kemudian meninggalkan Madinah menuju ke Utara. Orang orang Romawi yang semula mau menyerang, amat terkajut menyaksikan bala tentara islam itu dalam jumlah yang besar dan dipimpin oleh nabi sendiri dan pahlwan pahlwan padang pasir yang tak kenal mundur, oleh karena itu mereka mundur kembali kedalam negerinya untuk membela diri. Lasykar islam tidaklah mengejar mereka tetapi berkemah disuatu tempat yang bernama “ TABUK “  dari tempat inilah nabi mengirimkan pasukan pasukannya kepada kabilah kabilah Arab  yang tinggal di tapal batas tanah Arabia dengan Syam ,untuk mengadakan perjanjian perjanjian dengan kaum muslimin, sesudah 10 malam lebih berkemah di tabuk, nabipun beserta pengikutnya kembali pulang ke Madinah. Dengan demikian selesailah peperangan tabuk dan peperangan inilah yang paling terakhir diikuti oleh rosulullah saw.
     Sesudah kota Mekah ditaklukkan, peperangan tabuk telah selesai, Rosulullah tidak lagi mengahadapi tugas tugas berat. Dalam tahun ke 9 Hijriyah ini, Nabi Muhammad saw menerima utusan utusan kabilah kabilah Arab dari segala penjuru yang dating berduyun duyun menghadap Rosulullah, mereka menyatakan bahwa suku mereka menjadi pemeluk agama islam. Peristiwa yang mengaggumkan ini, diceritakan dalam Al qur’an surat 110(An Nashr) ayat 1-3
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ , وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا , فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
1. apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
     Jatuhnya Mekah dan Baitullah dalam kekuasaan islam serta masuknya orang Quraisy kedalam agama islam, mempengaruhi sikaf dan pendirian orang baduwi itu terhadap agama islam, menurut anggapan mereka tidaklah dapat menguasai Baitullah yang suci itu kecuali dengan pertolongan Allah swt yang maha kuasa yang disembah oleh masing masing mereka. Oleh sebab itu mereka yakin bahwa disamping kaum muslimin ada kekuatan yang menolongnya.

     Demikianlah agama islam telah meratai seluruh jazirah Arab, nabi Muhammad saw telah dapat menyaksikan buah perjuangannya yang dilakukannya selama kurang lebih dua puluh tahun, bangsa Arab yang tadinya hidup berpecah belah dan saling bermusuhan, kini hidup bersatu dibawah satu pimpinan dan bernaung dibawah panji panji islam.