1. Shalat
Jama’ah adapun hukum shalat berjama’ah itu sunat
muakkad (istimewa) , kecuali
shalat jum’at hukumnya
wajib.
Surat 4 ayat 102
102. dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka
(sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan
shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu
Sabda nabi
Artinya : Wahai manusia ! Shalatlah kamu dirumahmu masing
masing, sesungguhnya sebaik baik
shalat ialah shalat seseorang dirumahnya, kecuali shalat lima waktu ( maka di masjid itu lebih
baik ). (Riwayat Bukhori ,
muslim ).
Sabda nabi
Artinya :
Kebaikan shalat berjama’ah melebihi shalat sendirian sebanyak 27 derajat. (Riwayat Bukhari, muslim ).
2. Masbuk ialah Orang yang berniat mengikuti Imam,
tetapi ia tidak sempat membacaAl Fathehah pada raka’at pertama , Apabila ia
mendapatkan Imam sedang Ruku’, maka ia
segera mengikutinya, sehingga sempurnalah Raka’at itu baginya, meskipun ia
tidak sempat membaca Al Fathehah
(dan hanya membaca bassmallah). Karena Fathehahnya sudah ditanggung Imam.Tetapi apabila
makmum mendapatkan Imam sudah Ruku’, maka makmum
harus mengulangi satu raka’at lagi, sebab raka’at ini tidak sempurna dan tidak termasuk hitungan baginya.Apabila makmum
mendapatkan Imam sampai pada tasyahud akhir,
maka tasyahud yang dibaca
oleh makmum itu tidak termasuk hitungan baginya, sehingga ia harus membaca lagi pada
akhir shalatnya. Makmum tersebut telah mendapatkan
pahala berjama’ah, walaupun ia tidak mendapatkan satu raka’atpun..
3. Shalat
jama’
shalat jama’ ialah shalat yang dikumpulkan, shalat fardhu
yang boleh di jama’ ialah shalat
dhuhur dengan Sahar, Shalat magrib dengan Isya, Apabila shalat dzuhur dikerjakan secara sengaja pada waktu
Ashar dengan syarat syarat tertentu, maka disebut Jama’ takhir, begitu juga sebaliknya
shalat Ashar dikerjakan pada waktu dzuhur, maka disebut Jama’
Taqdim. Shalat
jama’ tersebut dilakukan dengan tidak mengurangi bilangan raka’atnya, sedangkan shalat
shubuh tidak boleh di jama’. Shalat Jama’ hukumnya
boleh bagi orang orang dalam perjalanan, berada dalam keadaan hujan, sakit atau
karena ada sebab sebab lain yang sukar menghindarkannya.
Contoh
niat shalat ashar di jama’ taqdim
Usholli
fardzod dzuhri arba’a roka’aatin majmuu’am bil ashri jam’a taqdiimi lillahi ta’aala.
Contoh
niat shalat dzuhur di jama’ takhir.
Usholli
fardzol ashri arba’a roka’aatin majmuu’am bid dzuhri jam’a takhiri lillahi
ta’aala.
4. Qashar.
Pengertian shalat qashar adalah shalat yang di ringkaskan.
Yang dimaksudkan ialah mengerjakan
shalat fardhu dengan mengurangi raka’at menjadi dua raka’at, dilakukan pada waktu masing masing.Shalat yang
boleh di qashar ialah dzuhur , ashar dan Isya, sedang magrib dan subuh tidak boleh
diqashar.
Syarat melakukan shalat qashar:
1. Perjalanan yang dilakukan bukan
maksiat, tetapi perjalanan yang baik.
2.
perjalanan jarak jauh.
5. Shalat jama’ serta qashar’
Biasanya para musafir kalau mengerjakan shalat jama’
sekaligus di qashar (diringkas). Adapaun
adapun prakteknya sama dengan shalat jama’ takhir dan taqdim.Hanya saja karena mengerjakannyan diringkas,maka
shalat dzuhur,ashar dan isya dilakukan hanya 2 raka’at. Kedua shalat dikerjakan dalam
satu waktu dan jumlah raka’atnya menjadi dua, kecuali
shalat magrib hanya bias dijama’ tapi tidak bias di qashar.Disamping itu
didalam menjalankan shalat qashar
tidak ada tasyahud awal. Karena didalamshalat qashar seperti shalat dzuhur,Ashar dan Isya hanya
dikerjakan 2 raka’at. Jadi pada waktu raka’at kedua langsung tasyahud akhir.
Contoh
niat shalat jama’ taqdim qashar.
Usholli
fardzol ashri rokataini majmuu’am bid dzuhri jam’a taqdiimi qosron lillahi ta’aala.
Surat 4 ayat 101
101. dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah
mengapa kamu menqashar[13] sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang
kafir. Sesungguhnya orang-orang
kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[13] Menurut Pendapat jumhur arti qashar di sini Ialah:
sembahyang yang empat rakaat dijadikan dua rakaat. Mengqashar di sini ada
kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, Yaitu di waktu
bepergian dalam Keadaan aman dan ada kalanya dengan meringankan rukun-rukun
dari yang 2 rakaat itu, Yaitu di waktu dalam perjalanan dalam Keadaan khauf.
dan ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun yang 4 rakaat dalam Keadaan khauf
di waktu hadhar.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Shalat
Khauf
shalat khauf artinya Shalat dalam keadaan darurat
(tkut),misalnya dalam peperangan atau menghadapi
bahaya.
Surat 4 ayat 102 – 104
102. dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka
(sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan
shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang
senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu)
sujud (telah menyempurnakan serakaat)[14], Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi
musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu
bersembahyanglah mereka denganmu[15]], dan hendaklah
mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta
bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus.
dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau
karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan
azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu[16].
103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri,di waktu duduk dan di waktu berbaring.kemudian
apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah
shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang
yang beriman.
104. janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka
(musuhmu). jika kamu menderita
kesakitan, Maka Sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang
kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka
harapkan. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Surat 2 ayat 238 – 239
238. peliharalah semua shalat(mu),dan(peliharalah) shalat
wusthaa[17]. Berdirilah untuk Allah
(dalam shalatmu) dengan khusyu'.
239. jika kamu dalam Keadaan takut (bahaya), Maka Shalatlah
sambil berjalan atau berkendaraan.
kemudian apabila kamu telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan
kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[14] Menurut jumhur mufassirin bila telah selesai serakaat,
Maka diselesaikan satu rakaat lagi sendiri, dan Nabi duduk menunggu golongan
yang kedua.
[15] Yaitu rakaat yang pertama, sedang rakaat yang kedua
mereka selesaikan sendiri pula dan mereka mengakhiri sembahyang mereka
bersama-sama Nabi.
[16] Cara sembahyang khauf seperti tersebut pada ayat 102
ini dilakukan dalam Keadaan yang masih mungkin mengerjakannya, bila Keadaan
tidak memungkinkan untuk mengerjakannya, Maka sembahyang itu dikerjakan sedapat-dapatnya,
walaupun dengan mengucapkan tasbih saja.
[17] Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan
yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan shalat
wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan
agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------