Puasa Sunat


1. Puasa enam hari setelah tanggal 1 syawal.
        Nabi bersabda :
artinya :  Barang siapa yang berpuasa pada bulan ramadhan, lalu di iringi dengan enam hari bulan syawal, maka seolah olah ia telah berpuasa sepanjang masa’ (Riwayat Muslim).
2.  Puasa hari senen dan kamis
        Nabi bersabda :
Artinya :  dari Aisyah” nabi besar saw memilih waktu puasa: senen dan kamis. (Riwayat Turmudzi).
3.  Puasa pada hari Arofah (9 Zulhijjah) & pada hari tarwiyah (8 Zulhijjah).
        Nabi bersabda : 
Dari abu qatadah nabi saw telah bersabda : puasa hari arofah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. (Riwayat Mulim).
4.  Puasa pada tanggal 10 Muharam (puasa Asyura).
        Nabi bersabda : 
Nabi saw datang ke madinah dan dilihatnya orang orang  yahudi berpuasa hari asyura. Maka nabi bertanya ada apa ini ? jawab mereka : Hari baik ketika Allah membebaskan nabi musa dan bani israil dari musuh mereka, hingga dipuasakan oleh musa, lalu kata nabi : aku lebih berhak terhadap musa daripada kamu kemudian beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh berpuasa padanya .(Riwayat Bukhari , muslim).
5.  Puasa pada sebagian besar bulan sya’ban pada tanggal 15.    
        Nabi bersabda :
artinya Keutamaan bulan sya’ban melebihi bulan bulan yang lain seperti keutamaan saya melebihi nabi nabi yang lain.
    
      Diterangkan pula bulan bulan yang dimulyakan Allah seperti bulan Rajab adalah bulan dimana dibuka kesempatan untuk membersihkan badan kita dan  bulan sya’ban yaitu untuk membersihkan hati kita serta bulan Ramadhan adalah utnuk membersihkan jiwa kita. Sesungguhnya orang yang membersihkan badannya dibulan rajab seharusnya membersihkan hatinya di bulan sya’ban maka untuk menyempurnakannya harus membersihkan jiwanya di bulan ramadhan.
      Barang siapa puasa tiga hari diawal bulan dan tiga hari dipertengahan bulan serta tiga hari di akhir bulan sya’ban maka Allah mencatat baginya seperti pahala tujuh puluh nabidan seperti orang yang beribadah kepada Allah selama tujuh puluh tahun dan apabila mati di tahun itu maka dia dicatat sebagai orang yang mati syahid.   Bukan tanpa alas an mengapa Allah memulyakan bulan sya’ban, karena didalamnya ada suatu malam yang disebut malam nisfu sya’ban

pada tanggal 15 malam tersebut ada tiga peristiwa penting yaitu :
1. Malaikat Roqib dan Atid bertugas untuk mencatat amal baik dan jelek manusia dan melaporkan hasil kerjanya selama setahun. Nabi menganjurkan agar kita berpuasa disaat dilaporkannya amalan tersebut agar dosa dosa kita  di ampuni Allah.
2. Pada malam tersebut Allah turun kelangit duniauntuk memberikan ampunan kepada hamba hambanya yang taubat.
3. Allah menentukan nasib manusia untuk jangka waktu setahun mendatang, ketentuan nasib manusia tersebut baru diberikan kepada malaikat pada malam lailatul qadar dibulan ramadhan.

     Ketentuan ketentuan Allah tersebut dapat berubah selagi ketentuan tersebut belum diserahkan pada malam lailatul qadar.
Nabi menyatakan bahwa ada 5 waktu yang jika sesorang berdo’a tidak akan ditolak antara lain :
1. malam pertama bulan rajab.
2. malam tanggal 15 bulan sya’ban.
3. setiap malam jum’at
4. malam hari raya idul fitri
5. malam hari raya idul adha.

Pada malam nisfu sya’ban di anjurkan juga untuk melaksanakan shalat 2 raka’at, dan selanjutnya berdo’a kepada Allah apa yang diperlukan.

6.  Puasa tiga hari setiap bulan
        Sabda nabi : 
Dari abu dzar ; rosulullah saw telah bersabda:  hai abu Dzar apabila engkau hendak puasa hanya tiga hari dalam satu bulan, maka puasalah pada tanggal tiga belas, empat belas dan limabelas.(HR Ahmad , Nasai).

HARI HARI YANG DILARANG BERPUASA
1. puasa hari raya idul fitri dan puasa hari tasyriq.
      Sabda nabi : artinya :
Dari Anas, bahwasannya nabi saw, melarang berpuasa lima hari dalam setahun yaitu : puasa hari raya idul fitri, hari raya idul adha dan tiga hari tasyriq.
2. Puasa sepanjang masa.
3.  puasa Wisol (bersambung).
 Puasa khusus pada hari jum’at atau hari sabtu.
      Nabi bersabda    :
Dari Amir Al asy ari, ia berkata : saya mendengar rosulullah saw bersabda : sengguhnya hari jum’at itu merupakan hari rayamu, maka dari itu janganlah kamu berpuasa pada hari hari itu, kecuali, jika kam berpuasa pada hari sebelumnya atau sesudahnya.
      Nabi besabda  :  
Dari bsur as Sulamy , dari asma, rosulullah bersabda: janganlah kamu berpuasa pada hari sabtu kecuali puasa wajib.
5. Puasa Sunat perempuan tanpa seizing suaminya.
      Sabda nabi :

Artinya :   Dari Abu hurairah :  Bahwasannya nabi saw, bersabda : Janganlah seseorang perempuan berpuasa (sekalipun hanya) satu hari sementara suaminya berada dirumah tanpa seizinnya, kecuali puasa Ramadhan.