Kaum
muhajirin yang jauh dari sanak keluarga dan kampong halaman mereka, dipererat
oleh beliau dengan mempersaudarakan mereka dengan kaum Anshor, karena kaum
Anshor telah menolong mereka dengan ikhlas dan tidak memperhitungkan keuntungan
keuntungan yang bersifat materi, melainkan karena mencari keridhaan Allah swt
semata mata. Abu bakar beliau saudarakan dengan Harits bin Zaid. Ja’far bin Abu
Thalib beliau saudarakan dengan Mu’az bin Jabal dan Umar bin Khathab beliau
saudarakan dengan Itbah bin Malik dan begitu seterusnya tiap tiap kaum Anshor
dipersaudarakan dengan kaum muhajirin dan persaudaraan itu hukumnya sebagai
saudara kandung.
Dengan
demikian maka kaum muhajirin yang bertahun tahun berpisah dengan sanak saudara
dan kampong halamannya merasa tenteram dan aman menjalankan syari’at agamanya,
ditempat yang baru itu, sebagian dari mereka ada yang hidup berniaga, dan ada
pula yang bertani, mengerjakan tanah kaum anshor dan lain lain . dengan ikatan
yang teguh ini, dapatlah nabi Muhammad sawmengikat setiap pengikut islam yang
terdiri dari bermacam macam suku dan kabilah itu kedalam satu paduan masyarakat
islam yang kuat, dengan semangat bekerja bergotong royong, senasib
sepenanggungan, seperasaan ,sesakit, sesenang dengan semangat persaudaraan
islam.