Shalat sunat disebut juga Shalat nafilah, artinya Shalat itu bila dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mendapat dosa.
Sabda nabi
Artinya : Shalat seseorang dirumahnya itu lebih utama dari pada shalat di Masjidku ini, kecuali shalat fardhu. (Riwayat abu daud).
Macam macam shalat sunat :
Macam macam shalat sunat :
1. Shalat
sunat mutlaq.
Yaitu : Bilangan
raka’atnya tidak ditentukan, tetapi minimal satu raka’at, boleh dua raka’at,
tiga raka’at, seratus raka’at dan seterusnya tidak terbatas, begitu juga
waktunya kapan saja asal tidak pada waktu waktu terlarang, cukup niat shalat
sunat tanpa menentukan jumlah raka’atnya.
2. Shalat
sunat rowatib.
Yaitu : Shalat
sunat yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu. Kalau sebelum namanya
shalat sunat qobliyah dan sebaliknya shalat sunat
ba’diyah.
Adapun shalat sunat rowatib itu adalah :
1. 4
raka’at sebelum mengerjakan shalat dhuhur,
Cara mengerjakannya tidak sekaligus 4 raka’at, tetapi
2 raka’at salam , 2 raka’at salam.
Niatnya
: Usholli sunnatad dzuhri
ro’ataini qobliyatal lillahi ta’aala.
2. 2
raka’at sesudah shalat dhuhur.
Niatnya : Usholli sunnatad dzuhri ro’ataini
ba’diyatal lillahi ta’aala.
3. 4
raka’at sebelum ashar.
Cara mengerjakannya
tidak sekaligus 4 raka’at, tetapi 2 raka’at salam , 2 raka’at salam.
Niatnya : Usholli sunnatal ashri ro’ataini
qobliyatal lillahi ta’aala.
4. 2
raka’at sesudah shalat magrib
Niatnya : Usholli sunnatal magribi ro’ataini
ba’diyatal lillahi ta’aala.
5. 4
raka’at sebelum shalat Isya’
Cara mengerjakannya tidak sekaligus 4 raka’at, tetapi
2 raka’at salam , 2 raka’at salam.
Niatnya : Usholli sunnatal isya’I ro’ataini
qobliyatal lillahi ta’aala.
6. 2
raka’at sesudah shalat isya’
Niatnya : Usholli sunnatal isya’I ro’ataini
ba’diyatal lillahi ta’aala.
7. 2
raka’at sebelum shalat subuh.
Niatnya
: Usholli sunnatas
subhi ra’ataini qobliyatal lillahi ta’aala.
3. Shalat
sunat tahajjud.
Yaitu : shalat
sunat yang dikerjakan pada waktu malam hari, waktunya setelah Shalat Isya’
sampai terbit fajar, sering pula disebut “ Shalatul Lail” (shalat malam). Shalat
tahajjud sebaiknya dilakukan setelah tidur lebih dahulu, walaupun tidurnya baru
sebentar. Waktu yang paling
utama adalah sepertiga malam terakhir.Jumlah raka’atnya dalam shalat tahajjud
paling sedikit 2 raka’at dan paling banyak yaitu sebanyak banyaknya tidak
terbatas.
Niatnya
: Usholli sunatat tahajjudi
ro’ataini lillahi ta’aala.
Surat 73 ayat 1 – 8 , 20
1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),
2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari[19], kecuali
sedikit (daripadanya),
3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu
sedikit.
4. atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu
dengan perlahan-lahan.
5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan
yang berat.
6. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat
(untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
7. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang
panjang (banyak).
8. sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya
dengan penuh ketekunan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
[19] Sembahyang malam ini mula-mula wajib, sebelum turun
ayat ke 20 dalam surat ini. setelah turunnya ayat ke 20 ini hukumnya menjadi
sunat.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri
(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau
sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu.
dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu
sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka Dia
memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al
Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di
muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi
berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran
dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada
Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya
kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan
yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surat 25 ayat 64
64. dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan
berdiri untuk Tuhan mereka[20].
Surat 76 ayat 26
26. dan pada sebagian dari malam, Maka sujudlah kepada-Nya
dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[20] Maksudnya orang-orang yang sembahyang tahajjud di
malam hari semata-mata karena Allah.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Shalat
sunat Istikharah.
Yaitu : Shalat sunat dua raka’at yang
dilakukkan untuk memohon kepada Allah tentang sesuatu yang baik baginya, jika
seseorang menginginkan kepastian apakah yang akan dikerjakan itu membawa
kebaikan atau sebaliknya, atau jika seseorang dihadapkan pada dua pilihan atau
lebih, mana yang akan dipilih, ketika itulah disunatkan mengerjakan shalat
sunat istikharah.
Bagi
orang yang melaksanakan shalat istikharah dengan khusu’, ikhlas dan ketulusan
hati, insya’allah akan cepat memperoleh petunjuk dari allah dengan berupa mimpi
dikala tidur setelah menjalankan shalat atau berupa keteguhan hati atas
pilihannya setelah mengerjakan shalat.
Adapun cara mengerjakannya adalah :
1. shalat sunat istikharah di lakukan kapan saja, siang
maupun malam hari.
2. dikerjakan sama seperti shalat subuh yaitu dua raka’at, pada raka’at
pertama setelah membaca Al fathehah dibaca surat
Al kafirun dan pada raka’at kedua dibaca suratAl ikhlas atau boleh juga surat
surat lainnya.
Niatnya : Usholli sunnatal istikhoroti ro’ataini
lillahi ta’aala.
Selanjutnya mengenai Shalat Istiharoh dan Shalat Hajat
Lihat disini
5. Shalat
sunat Witir.
Yaitu : Shalat sunat yang dilakukan pada malam
hari, sekurang kurangnya satu raka’at dan sebanyak banyaknya sebelas raka’at,
waktu shalat witir adalah setelah shalat isya’ sampai terbit fajar.Jika shalat
witir itu banyak, maka boleh dikerjakan 3 raka’at dengan satu salam
Contoh Niat shalat witir 3 raka’at : Usholli sunatal witri tsalatsa
ro’ataini lillahi ta’aala.
Catatan :
1. Jika shalat witir dikerjakan 5 raka’at atau lebih maka
setiap raka’at boleh diselingi dengan satu kali salam, atau seligus dengan satu
kali salam.
2. Shalat sunat witir dikerjakan sebagai shalat terakhir
pada malam hari, oleh karena itu apabila pada malam hari ingin melakukan shalat
tahajjud, maka shalat witir itu harus ditunda samapai selesai shalat tahajjud,
karena shalat witir itu
harus berada di akhir.
3. Apabila shalat witir itu dilaksanakan pada bulan
ramadhan, maka pada malam tanggal 16 ramadhan sampai akhir bulan ramadhan disunatkan
membaca do’a qunut pada raka’at terakhir ; yaitu pada waktu I’tidal. Setelah
shalat witir lalu membaca Subhanal malikil quddus 3x , subbuhung quddusu robbuna warobbul
malaa’ikati war ruuh.Allahumma innaka afuwwung kariim tuhibbul afwa fa’fu
anni 3x. Allahumma innaa
nas aluka ridhookawal jannah wana uudzubika min sakhotika wannar.
6. Shalat
Dhuha.
Yaitu : Shalat sunat yang dilakukan pada waktu
pagi hari yaitu mulai matahari naik setinggi tombak atau kira kira jam 7
00 pagi sampai sebelum
tergelincir matahari atau sebelum dzuhur. Jumlah raka’atnya minimal 2 raka’at
dan maksimal 12 raka’at, namun tetap dikerjakan 2 raka’at salam , 2 raka’at
salam..Pada raka’at pertama setalah Al Fathehah baca surat As Syam ( surat ini
bukan wajib tapi merupakan keutamaan bagi yang hafal), dan pada raka’at kedua
setelah Al Fathehah baca surat Ad dhuha.
Niatnya : Usholli sunnatad dhuhaa ro’ataini
lillahi ta’aala.
7. Shalat
Gerhana.
Yaitu :
Shalat sunat yang dilakukan apabila terjadi gerhana, baik gerhana matahari atau
gerhana bulan, shalat ini disunatkan bagi laki laki dan perempuan dan
dikerjakan secara berjama’ah atau sendirian, apabila dikerjakan secara
berjama’ah, setelah mengucapkan salam, imam terus berkutbah. Sedangkan apabila
dikerjakan sendirian, selesai
shalat tidak perlu berkutbah, Shalat gerhana ini terdiri dari dua raka’at dan
tiap tiap raka’at terdapat dua ruku’, waktunya selama masih terjadi gerhana
sampai gerhana itu berakhir.
Cara mengerjakan Shalat gerhana sebagai berikut :
1. takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sambil
berniat dalam hati
Niatnya : Usholli sunnatal kusufi ro’ataini
makmuu man / imaa man lillahi ta’aala.
Niat
shalat gerhana bulan kata (kusufi) diganti dengan (Khusufi).
2. Setelah itu lalu membaca do’a iftitah, kemudian membaca
Alfathehah dan di sambung dengan baca salah satu surat dari al qur’an.
3. Setelah itu Ruku’ , lalu berdiri kembali dan membaca Al
Fathehah dan baca surat dari alqur’an.
4. Setelah itu ruku’, I’tidal, sujud dan seterusnya seperti
dalam shalat biasa.
5. begitu juga raka’at kedua, setelah selesai shalat, lalu
dilakukan kutbah.
Catatan :
Dalam shalat gerhana matahari setelah baca Al Fathehah lalu
surat alqur’an tapi tidak perlu dikeraskan, sedangkan shalat gerhana bulan boleh
dikeraskan dan disunatkan baca surat panjang panjang.
8. Shalat
suanat Istiqa’
Yaitu Shalat sunat untuk memohon hujan kepada Allah swt,
Shalat ini dilakukan sangat mengharapkan hujan yang disebabkan oleh kemarau
yang panjang atau terputusnya hujan dalam beberapa waktu yang cukup lama.
Adapun cara melakukannya :
1. Sebelum melaksanakan shalat Istiqa’, imam atau Ulama’
memerintahkan kepada kaumnya untuk puasa 4 hari berturut turut, dan menganjurkan
untuk beramal baik seperti memperbanyak sedekah, menjauhi segala perbuatan
maksiat dan mengusahakan perdamaian bagi orang orang yang bersengketa, shalat
dilakukan pada hari ke 4 puasa.
2. Ketika akan melakukan shalat, imam dan ulama’ supaya
memrintahkan agar semua penduduk atau kaum untuk keluar rumah ketanah lapang
untuk mengerjakan shalat istiqa’.
3. Setelah sampai dilapangan, langsung mengerjakan shalat
istiqa’ 2 raka’at dengan berjama’ah
Niatnya
: Usholli sunnatal istiqa’I
ro’ataini makmuu man / imaa man lillahi ta’aala.
4. Setelah takbiratul ihram, lalu baca do’a iftitah.
5. pada raka’at pertama setelah baca Al Fathehah baca surat
Al a’la dan pada raka’at kedua setelah Al Fathehah baca surat Al Ghosiyah, bacaan surat
surat ini dengan suara nyaring/keras.
6. Setelah selesai shalat, imam berdiri untuk menyampaikan
kutbah.
7. Kutbah pertama dimulai dengan membaca istigfar 9x
Yaitu : Astagfirullahal adziim al ladhii laa
ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih. Dan dilanjutkan dengan
memberi nasehat para jama’ah bertaubat dan beramal soleh.
8. Pada kutbah yang kedua, membaca istigfar 7x, khatib
hendaknya menhadap qiblat dan merubah selendangnya yang kanan pindah kekiri dan
yang sebelah kiri menjadi sebelah kanan.
9. Shalat
Ied
Yaitu : Shalat
hari raya ada dua macam yaitu shalat Idul fitri dan shalat Idul Adha, shalat
idul fitri pada 1 Syawal , sedangkan idul adha pada 10 Dzulhijah. Shalat ied ini hukumnya sunat muakkad
(penting) bagi laki laki dan perempuan dan disunatkan berjama’ah.
Sabda
nabi:
Artinya : Dari ibnu umar: Rosulullah saw, Abu baker, Umar
pernah melakukan shalat dua hari raya sebelum berkutbah. (Riwayat jama’ah).
Waktu mengerjakan shalat ied (baik
idul fitri atau idul adha) adalah sama, yaitu sejak dimulai matahari terbit hingga
masuk waktu dzuhur biasanya sekitar jam 7.00 – 8.00 , jumlah raka’at nya sama
yaitu dua raka’at. Pada raka’at pertama setelah takbiratul ihram, lalu takbir
7x, pada raka’at kedua takbir 5x. selain itu pada shalat ied tidak ada adzan
maupun iqamah.
Adapun tata cara melaksanakan shalat ied sebagai berikut:
1. Sebelum berangkat shalat dianjurkan mandi, berpakaian
yang bersih dan bagus dan memakai wewangian. Pada shalat idul fitri sebelum
berangkat disunatkan sarapan terlebih dahulu, sedangkan pada shalat idul adha
tidak disunatkan sarapan
2. Mengerjakan shalat ied lebih baik dikerjakan dilapangan
terbuka selagi tidak ada halangan turunnya hujan.
3. Karena pada shalat ied tidak ada adzan dan iqamah, maka
untuk menyeru jama’ah diperintahkan dengan lafadz
: Asholaatu jaami ah.
4. Setelah mendengar ucapan tersebut, seluruh jama’ah
berdiri pada shaf masing masing sambil menghadap qiblat dan imam berdiri
didepan.
5. Imam dan makmuum berniat mengerjakan shalat hari raya
Niatnya : Usholli sunnatal li iidil fitri / adha
ro’ataini imaa man / makmuu man lillahi ta’aala.
6. Seteleha takbiratul ihram lalu takbir sebanyak 7x & pada raka’at kedua
takbir 5x &
diantara takbir takbir itu membaca tasbih yaitu : Subhaanallah walhamdulillah
walaillaaha illallah wallahu akbar.
7. Kemudian shalat ied dikerjakan seperti shalat shalat
biasa.
8. Selesai shalat ied dilakukan kutbah yang disampaikan oleh imam atau
khatib.
Demikianlah tentang shalat shalat sunat yang perlu
diketahui dan diamalkan.